Pusat Kreativitas Anak Solusi Agar DIY Jadi Provinsi Ramah Anak

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin

Pusat Kreativitas Anak Solusi Agar DIY Jadi Kota Ramah Anak (ilustrasi).
Pusat Kreativitas Anak Solusi Agar DIY Jadi Kota Ramah Anak (ilustrasi). | Foto: Republika

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut, pusat kreativitas anak dapat menjadi salah satu solusi dalam menghapuskan kejahatan jalanan. Pasalnya, kejahatan jalanan yang terjadi di DIY seringkali melibatkan anak usia sekolah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi mengatakan, memperbanyak pusat kreativitas anak perlu diperbanyak. Tidak hanya di tingkat provinsi, namun hingga tingkat kelurahan.

"Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah memperbanyak pusat kreativitas anak sampai tingkat kecamatan atau desa," kata Erlina belum lama ini.

Di 2022 ini, kata Erlina, juga akan dibangun Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Puspaga ini sendiri juga akan ada dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan.

Baca Juga

"Hal ini juga bertujuan agar DIY menjadi provinsi ramah anak dan layak anak, yang saat ini masih berstatus pelopor bisa berubah menjadi layak anak," ujar Erlina.

Mengingat masih terjadinya  kejahatan jalanan yang melibatkan anak usia sekolah, berbagai upaya lainnya juga sudah dilakukan oleh Pemda DIY melalui berbagai OPD. Di Dinas Sosial DIY, juga ada balai untuk melakukan pembinaan dan menangani anak yang terlibat kejahatan jalanan.

"Kejahatan jalanan juga menjadi PR bagi kami, memerlukan satu sekolah khusus di samping sudah adanya balai terkait di dinas sosial yang menangani," jelasnya.

Seperti diketahui, DIY juga tengah merancang boarding school yang berbasis foster care (pengasuhan) untuk mengatasi kejahatan jalanan. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan sebelumnya, anak yang terlibat kejahatan jalanan selama ini banyak yang kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

Melalui boarding school yang akan dibentuk ini diharapkan anak tetap memperoleh hak untuk mendapatkan pendidikan. Boarding school ini direncanakan dibentuk di tanah seluas lima hektare yang ada di Pundong, Sleman.

Kawasan tersebut sebelumnya digunakan training gempa dan akan ditata kembali menjadi boarding school dengan ditambah beberapa sarana dan prasarana.

"Anak-anak yang orang tuanya tidak menerima lagi, kita berikan fasilitas yang lebih baik, tempat pendidikan maupun tempat training keterampilan dan sebagainya untuk di Pundong itu. Asal dia bersedia untuk tinggal disitu, ya dia bisa tetap bersekolah," kata Sultan.

Terkait


Tiga Langkah Mematik Kreativitas

Meningkatkan Kreativitas Anak-Anak dengan Menghias Cupcake

Kota Ramah Anak, Solusi atau Ilusi?

Anak Muda Kota Malang Ciptakan Aplikasi Pendidikan 'Edupongo'

Takut Karyamu Dibajak? Pahami Dulu Creative Commons Buat Mencegahnya

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark