Senin 02 May 2022 09:00 WIB

Idul Fitri Bentuk Ekspresi Toleransi

Toleransi dengan sesama umat Islam maupun umat beragama lain.

Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah warga umat Islam saling memohon maaf setelah melaksanakan Shalat Id. Ilustrasi
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah warga umat Islam saling memohon maaf setelah melaksanakan Shalat Id. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah suatu bentuk ekspresi toleransi. Hal itu diungkapkan mantan Ketua PWNU Jawa Tengah Muhammad Adnan saat menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di halaman Balai Kota Semarang.

"Toleransi dengan sesama umat Islam maupun umat beragama lain," katanya, Senin (2/5/2022). Ia juga mengatakan tentang pentingnya umat meningkatkan hubungan dengan tetangga sebagai modal silaturahim untuk menjaga kebinekaan.

Selama dua tahun terakhir, lanjut dia, bangsa Indonesia harus menghadapi pandemi Covid-19. "Selama dua tahun kita tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti Shalat Id berjamaah," tambahnya.

Pada Lebaran kali ini, kata dia, kebahagiaan diberikan bukan hanya karena kasus COVID telah menurun, namun juga bersyukur atas hikmah yang didapat selama pandemi ini.

"Kita diingatkan untuk bersabar dan bersyukur. Tanpa sabar dan syukur, kita tidak akan memperoleh apa-apa, selain kecemasan, penyesalan, stres, hingga depresi," katanya dalam Shalat Id yang diikuti Wali Kota Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita G. Rahayu itu.

Dalam perayaan Idul Fitri ini, ia mengajak umat muslim bersyukur karena telah diberi kekuatan untuk menuntaskan bulan puasa.

Usai shalat, Wali Kota Hendrar Prihadi berkesempatan bersilaturahim dengan warga Kota Semarang yang hadir di halaman Balai Kota Semarang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement