Senin 02 May 2022 08:29 WIB

Wapres: Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Yaa Karim

Wapres bersyukur lebaran kali ini masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Suasana jamaah shalat Idul Fitri 1443H/2022 di Masjid Istiqlal pada Senin (2/5).
Foto: Republika/Rizky Surya
Suasana jamaah shalat Idul Fitri 1443H/2022 di Masjid Istiqlal pada Senin (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah kepada seluruh umat Islam. Setelah dua tahun pandemi Covid-19, lebaran tahun ini masyarakat diberikan kelonggaran untuk merayakan lebaran.

"Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah bersama keluarga dan sanak saudara tercinta. Mohon maaf lahir dan bathin. Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa jaalanaallaahu wa iyyaakum minal aaidin wal faaiziin kulla ammin wa antum bi khair," kata Wapres dalam keterangan resminya, Senin (2/5/2022).

Baca Juga

Wapres bersyukur lebaran kali ini masyarakat bisa kembali beraktivitas normal, setelah dua tahun merayakan Idul Fitri dengan segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19. "Alhamdulillah, ikhtiar dan doa kita untuk mengendalikan sebaran Covid-19 diperkenankan oleh Allah SWT sehingga tahun ini masyarakat Indonesia dapat kembali mudik, berlebaran di kampung halaman yang tentunya telah sangat dirindukan," ujarnya.

Namun, wapres mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Ia pun mengimbau  agar kebahagiaan bersilaturahmi dengan sanak saudara tetap diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya mengimbau agar kebahagiaan bersilaturahim dengan sanak saudara tetap diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari melonjaknya kembali kasus Covid-19 pascalebaran nanti," ujarnya 

Wapres juga berharap di Hari Raya Idul Fitri ini masyarakat terus menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Menurutnya, setelah selama sebulan berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan, melatih pengendalian diri untuk melawan hawa nafsu, serta mengasah kepedulian kita terhadap sesama dalam bingkai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah.

"Insya Allah, seluruh amalan yang kita lakukan di bulan Ramadhan menjadi bekal bagi kita untuk senantiasa menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan mengembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitrah, laksana bayi yang baru dilahirkan," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement