REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Al Azhar menggelar sholat Idul Fitri 1443 Hijriah yang diimami oleh Mukhtar Ibnu. Usai sholat, khatib yang adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan khutbah yang bertemakan "Meraih Kemenangan Hakiki di Hari Raya Idul Fitri".
Dalam khutbahnya, ia meminta agar umat Islam selalu optimistis dalam menjalani aktivitasnya, khususnya setelah Ramadhan. Hal ini agar seluruh amal dan kebaikan terus dijalankan setelah bulan suci tersebut.
"Kita doakan umat islam agar selalu optimis memandang masa depan, jangan punya sikap pesimis, karena pesimis itu dilarang di dalam Islam," ujar Muhyiddin di Kompleks Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Senin (2/5/2022).
Ia mengatakan, Indonesia telah dicoba oleh Allah lewat pandemi Covid-19 selama kurang lebih tiga tahun. Itu menjadi tanda bahwa masyarakat dicoba karena kedzaliman yang ada di dalam negeri dan cobaan bagi umat Islam Indonesia.
"Mari kita sama-sama berdoa semoga virus corona yang telah melanda negara kita hampir tiga tahun lamanya segera diangkat oleh Allah SWT. Semoga dengan adanya virus ini bisa dijadikan peringatan bagi semua, bahwa kita sudah melakukan kedzaliman," ujar Muhyiddin.
Terakhir, ia meminta agar umat Islam di Indonesia tak berpuas diri dengan hal yang diraih di bulan Ramadhan. Justru sebaliknya, ia meminta agar masyarakat selalu merasa kurang, tidak qanaah atau rela dengan apa yang sudah dilakukan selama ini.
"Semoga Allah SWT menjaga negara kita ini, menjaga bangsa Indonesia tercinta dari keterpurukan. Dari konflik horizontal, dari permusuhan, dengan doa itu InsyaAllah kita akan bisa meraih kemenangan yang hakiki," ujar Muhyiddin.
Di samping itu, ia meminta umat Islam agar menanggalkan segala hal negatif usai Ramadhan tahun ini. Itu harus menjadi komitmen semua pihak yang menjadi salah satu bagian ikhtiar membangun bangsa Indonesia.
"Seperti yang disampaikan Rasulullah SAW, dari kebaikan seseorang kualitas keimanan seseorang dapat dilihat dari perbuatan yang dilakukannya. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, masyarakatnya, bagi bangsa, dan agamanya," ujar Muhyiddin.
Sholat Idul Fitri 1443 Hijriah tersebut turut dihadiri mantan wakil presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie serta mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.