Senin 02 May 2022 10:06 WIB

PKB: 1 Syawal Kita Mulai Kehidupan yang Lebih Baik

Muhaimin mengajak masyarakat menyongsong 1 Syawal dengan kehidupan yang lebih baik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Foto: DPR RI
Ilustrasi. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Muhaimin mengajak masyarakat menyongsong 1 Syawal dengan kehidupan yang lebih baik.

"Semoga seluruh amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi keberkahan hidup kita di bulan-bulan yang akan datang. Dari 1 Syawal kita mulai kehidupan yang lebih baik lagi, lebih kompetitif lagi, lebih maju lagi," ujar Muhaimin lewat keterangannya, Senin (2/5/2022).

Baca Juga

"Ja alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin, taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim. Saya beserta seluruh keluarga besar PKB mengucapkan selamat Hari Raya Idul FItri 1443 H, mohon maaf lahir dan batin," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan Idul Fitri 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Keputusan ini diambil setelah melakukan proses hisab dan rukyat.

Pemerintah melalui Kementerian Agama disebut selalu menggunakan dua metode ini, yang menjadi bagian tidak terpisahkan, yaitu metode hisab (perhitungan) dan rukyat (melihat langsung keberadaan hilal). Dua cara tersebut bukanlah metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan, melainkan saling melengkapi satu dan lainnya.

Dengan hasil tersebut, ia mengharapkan seluruh umat Islam di Indonesia bisa merasakan Idul Fitri secara bersama-sama. Menag juga berharap hal ini menjadi cerminan kebersamaan umat Islam dan wujud sesama anak bangsa dalam menatap masa depan bangsa dengan lebih baik bersama-sama. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement