Senin 02 May 2022 15:42 WIB

Menko Luhut Bersyukur 80 Juta Orang Bisa Mudik Lebaran 2022

Luhut mengajak semua masyarakat untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan syukur karena pada momentum Lebaran 2022 sebanyak 80 juta orang bisa kembali menikmati mudik. Apalagi, momen mudik tahun ini merupakan yang pertama sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

"Saya mendapatkan kabar bahwa ada sekitar 80 juta orang yang melakukan perjalanan mudik pada momentum Idul Fitri tahun ini, setelah dua tahun kita melakukan pembatasan karena situasi pandemi yang mengkhawatirkan," katanya dalam unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan dikutip di Jakarta, Senin (2/5/2022).

Luhut mengatakan, perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah memang masih dijalani di masa pandemi. Namun, suasananya jauh lebih baik dari tahun lalu yang penuh pembatasan. "Tahun ini umat Muslim yang merayakan Idul Fitri sudah bisa mudik sekadar untuk mengunjungi sanak keluarga dan saudara di kampung dan kehangatan dan suasana silaturahmi hari kemenangan," katanya.

Luhut mengajak semua masyarakat untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan sebagai bentuk rasa syukur bisa melewati pandemi. "Semoga kebebasan ini bisa terus kita nikmati dan syukuri dengan terus jalankan protokol kesehatan secara tertib. Kita terus berdoa semoga tidak ada lagi varian baru yang ganas yang kita hadapi ke depan. Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, mohon maaf lahir dan batin," ucap Luhut.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement