Senin 02 May 2022 17:48 WIB

Frekuensi Microwave Tertentu Bisa Sebabkan Masalah Otak

Studi ungkap ampak microwave terhadap risiko cedera otak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi ungkap ampak microwave terhadap risiko cedera otak.
Foto: Pxfuel
Studi ungkap ampak microwave terhadap risiko cedera otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microwave secara umum merupakan peralatan dapur yang aman dan efisien untuk digunakan. Namun, microwave yang digunakan dengan daya sangat tinggi bisa berpotensi menyebabkan terjadinya cedera pada otak.

Dampak microwave terhadap risiko cedera di otak ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Texas A&M University, US Army Research Laboratory, dan Air Force Research Laboratory. Melalui studi ini, tim peneliti ingin mempelajari dampak microwave berdaya tinggi terhadap tubuh.

Baca Juga

Seperti diketahui, microwave bisa memanaskan makanan dalam waktu singkat karena menggunakan radiasi elektromagnetik tertentu. Radiasi elektromagnetik ini berada di antara spektrum elektromagnetik radio dan cahaya infrared.

Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan pemodelan komputasi untuk melakukan kalkulasi terhadap specific absorption rate (SAR) dari gelombang elektromagnetik planar terhadap model tubuh manusia 3 dimensi.

Nilai SAR yang didapatkan kemudian digunakan untuk menghitung perubahan suhu di kepala dan otak. Perubahan temperatur ini kemudian digunakan untuk menentukan bagaimana jaringan otak secara fisik berubah sebagai respons terhadap paparan microwave berintensitas tinggi.

"Pemanasan microwave menyebabkan ekspansi termal yang cepat, yang kemudian menginduksi gelombang mekanis yang merambat melalui otak, seperti riak di kolam," jelas asisten profesor di bidang teknik mesin dari Texas A&M University, Justin Wilkerson, seperti dilansir Futurity, Senin (2/5/2022).

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa daya microwave yang diteliti dalam studi ini sangat tinggi. Ini setara dengan energi microwave yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebungkus popcorn, namun dipadatkan dalam durasi sepersejuta detik dan diarahkan langsung ke otak.

Wilkerson mengungkapkan bahwa orang-orang tidak perlu khawatir terhadap paparan microwave atau frekuensi radio dalam keseharian. Daya microwave yang berpotensi menyebabkan cedera otak ini hanya dapat dicapai melalui perangkat yang secara khusus dirancang untuk memancarkan gelombang elektromagnetik berdaya tinggi dalam lingkup militer dan penelitian.

Selama ini, microwave juga dianggap dapat memicu terjadinya kanker. Oleh karena itu, banyak orang tua yang melarang anak-anak mereka untuk berdiri di depan microwave atau mengintip bagian dalam microwave dari dekat.

Kabar baiknya, anggapan tersebut tidak terbukti benar. Microwave merupakan perangkat yang aman, efektif, dan efisien untuk digunakan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement