REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Umat Muslim di Ukraina pada Senin (2/5/2022) merayakan Idul Fitri dalam bayang-bayang perang. Sejumlah jamaah Muslim berkumpul di Masjid Islamic Community Center di ibu kota Kiev untuk sholat Idul Fitri.
Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov, mengatakan, banyak umat Muslim yang harus meninggalkan rumah mereka karena invasi Rusia. Beberapa umat Muslim mengungsi ke negara lain, dan ada juga yang mencari tempat perlindungan di dalam negeri
"Beberapa dari mereka berlindung di negara lain, sementara yang lain melarikan diri ke lokasi yang lebih aman di dalam negeri," Arifov, dilansir Anadolu Agency, Selasa (3/5/2022).
Arifov meminta komunitas Muslim Ukraina untuk berkontribusi pada negara dan rakyatnya. Sementara seorang profesor di Izmail State University of Humanities Ukraina, Seyfullah Rashidov, berharap warga Ukraina bisa hidup damai dan sehat.
Hal serupa juga disampaikan Ali Assadi, yang merupakan seorang warga Ukraina asal Palestina. Dia berharap perang akan segera berakhir.
Muslim membentuk sekitar satu persen dari populasi Ukraina. Mayoritas warga Ukraina beragama Kristen Ortodoks. Sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga negara Turki, serta sejumlah orang dari bangsa Turk terutama Tatar Krimea.
Menurut perkiraan PBB, setidaknya 2.899 warga sipil telah tewas dan 3.235 lainnya terluka di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. Sementara lebih dari 5,4 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, dan sekitar 7,7 juta orang mengungsi di dalam negeri.