Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kabupaten Banyuwangi Meningkat
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Koki menyiapakan makanan dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) di salah satu hotel di Banyuwangi, Jawa Timur. | Foto: ANTARA/BUDI CANDRA SETYA
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Libur Lebaran 2022 telah memberikan dampak positif untuk pergerakan ekonomi. Salah satunya ikut dirasakan oleh para pengusaha di bidang tempat penginapan.
Ketua Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin mengatakan, rata-rata hunian hotel selama libur Lebaran mengalami peningkatan. Dia optimistis rata-rata tingkat hunian selama periode tersebut mencapai 80 persen. “Bahkan ada yang sudah full booked hingga 8 Mei mendatang," katanya.
Hotel Aston Banyuwangi merupakan salah satu tempat hunian yang mendapatkan berkah selama Lebaran. Menurut GM Hotel Aston, Catur, angka reservasi selama Lebaran sudah di atas 90 persen. Rata-rata pengunjung berasal dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya.
Dialoog Hotel yang merupakan jaringan Alila Group yang terkenal dengan hotel dan resor berkonsep unik dan hijau juga kebanjiran pengunjung. Manajemen menyebut hingga 8 Mei 2022 okupansinya mencapai 90 persen.
Begitu halnya dengan Villa So Long, penginapan dengan view cantik Selat Bali yang pernah dikunjungi Presiden joko Widodo pada 2021 lalu. Executive Marketing Villa So Long, Imam Solehan mengungkapkan, reservasi hotelnya sudah 100 persen untuk libur Lebaran.
Imam ersyukur reservasi di hotelnya bisa penuh meksipun harga yang ditawarkan tinggi mengingat tengah high season. Bahkan, reservasi pada periode Mei hingga Juli sudah benar-benar tidak ada sisa. "Ini pertanda baik ekonomi kita mulai bangkit,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku gembira melihat geliat ekonomi di Banyuwangi terus tumbuh, khususnya di sektor wisata. Untuk menunjang itu, kata pemkab telah menyiapkan sejumlah atraksi wisata di destinasi-destinasi.
Selamat berlibur di Banyuwangi, pihaknya akan menyediakan atraksi seni budaya sebagai pelengkap liburan yang berkunjung ke Banyuwangi. Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan tradisi-tradisi seni-budaya khas masyarakat Osing yang semarak saat Lebaran.
Menurut Ipuk, pemkab bersama pelaku wisata akan terus menghadirkan ide-ide kreatif untuk menunjang pariwisata daerah. Salah satunya pada 29 Mei ini Banyuwangi menjadi tuan rumah kejuaraan surfing yang paling bergensi di dunia, World Surf League/WSL Championship Tour. Sekitar 20 peluncur terbaik dunia akan berlomba menaklukkan ombak Pantai G-Land yang dikenal salah satu yang paling menantang di dunia.
WSL Championship Tour sendiri merupakan ajang yang memiliki peminat yang sangat tinggi. Engagement media sosialnya nomor tiga dari semua ajang olahraga sehingga melampaui MotoGP. “Ini momentum yang baik untuk memulihkan kembali ekonomi berbasis pariwisata di Banyuwangi," ungkapnya.