REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Ayam petelur tidak dapat lagi berkeliaran dengan bebas atau merasakan sinar matahari. Beberapa peternak Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk sementara menempatkan ternaknya dalam ruangan selama wabah mematikan flu burung.
Peralihan itu mengejutkan pembeli yang sudah mengeluarkan lebih banyak uang untuk telur karena pemusnahan ternak yang terinfeksi. Konsumen membayar ekstra untuk telur spesial, mengira mereka berasal dari ayam yang bisa keluar dari lumbung.
Pengawas AS mengatakan pengecer dan perusahaan telur harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan memberi tahu pelanggan bahwa ayam dipelihara di dalam. Memelihara spesies burung di dalam adalah tindakan paling aman untuk saat ini, karena satu kasus flu burung mengakibatkan seluruh kawanan dimusnahkan. Virus ini juga dapat menginfeksi manusia, meskipun para ahli mengatakan risikonya rendah.
Sedangkan di Prancis, pemerintah sementara waktu mengharuskan peternak untuk memelihara ayam di dalam rumah sejak November. Beberapa pengecer menentang kewajiban untuk memposting informasi yang jelas kepada konsumen tentang mandat tersebut.
Kepala Organisasi Interprofessional Eggs and Eggs Spanyol Mar Fernandez menyatakan, pemerintah Spanyol mengharuskan ayam disimpan di dalam ruangan di area risiko dan pengawasan khusus di negara itu. Ayam peternakan belum berada di dalam ruangan selama lebih dari 16 minggu.
"Ada negara-negara yang tidak lagi memiliki telur dari ayam //free-range// yang tersedia selama berbulan-bulan," kata Fernandez.
Beberapa produsen Eropa menolak perintah untuk membatasi unggas, meskipun ada risikonya. "Ayam petelur bisa sangat agresif sehingga kami membiarkan mereka keluar sedikit setiap hari atau mereka akan saling membunuh," kata Emilie Ravalli yang menjalankan pertanian organik di Corcoue-sur-Logne di Prancis barat.
Membiarkan ayam berada di luar ruangan dianggap lebih manusiawi, memberikan ketenangan pikiran konsumen untuk membeli produk peternakan. Namun, dokter hewan mengatakan unggas dengan akses luar sangat rentan untuk terinfeksi flu burung, yang secara resmi dikenal sebagai flu burung yang sangat patogen atau HPAI.
Burung yang bermigrasi menyebarkan penyakit tersebut. Unggas bisa jatuh sakit karena kontak dengan burung liar yang terinfeksi, bulu, atau kotorannya.
Departemen Pertanian AS merekomendasikan para peternak untuk memelihara unggas di dalam rumah selama wabah HPAI masih berlangsung, tetapi tidak mengharuskan pengurungan. Wabah di AS adalah yang terburuk kedua dalam sejarah, dengan lebih dari 35 juta burung musnah tahun ini.
Sedangkan Prancis telah memusnahkan hampir 16 juta burung dalam wabah terburuk yang pernah ada. Sementara infeksi juga melanda negara-negara termasuk Inggris, Italia, dan Spanyol.