REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengembalikan perayaan Idul Fitri pada Senin (2/5/2022) di Gedung Putih setelah pendahulunya sempat membatalkannya. Idul Fitri merupakan hari yang menandakan berakhirnya bulan suci umat Islam Ramadhan.
Selama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam. Setelah Ramadhan berakhir, mereka merayakan momen Idul Fitri dengan berkumpul bersama keluarga atau kerabat untuk berdoa.
Sebelum terpilih, Biden sempat berjanji untuk membawa kembali Idul Fitri di Gedung Putih. Namun, tahun lalu, janji tersebut tidak dapat terlaksana karena naiknya kasus Covid-19. Ini membuat perayaan digelar secara virtual.
“Kita telah melihat banyak Muslim menjadi sasaran kekerasan. Tidak ada seorang pun yang boleh mendiskriminasi, menindas, atau menekan karena keyakinan agama mereka. Muslim membuat bangsa kita lebih kuat, bahkan ketika mereka masih menghadapi tantangan dan ancaman, termasuk kekerasan dan Islamofobia,” kata Biden.
Di Gedung Putih, Biden mengtakan ia baru saja menominasikan wanita Muslim pertama ke bangku federal sebagai bagian dari komitmen untuk membangun pemerintahan yang menghargai keragaman. Selain itu, dia juga bercanda membandingkan puasa Ramadhan dengan iman Katoliknya. Dia juga mengaku membuat pengorbanan besar untuk Prapaskah termasuk menjalani 40 hari tanpa permen dan es krim.
Imam Masjid Muhammad di Washington yang dikenal beberapa orang sebagai Masjid Bangsa, Talib Shareef, menanggapi tentang pertemuan di Gedung Putih. Menurut dia, penerimaan perayaan ini merupakan hal penting bagi negara dan dunia.
“Pernyataan ini penting bahwa Islam adalah bagian yang disambut baik oleh bangsa kita bersama dengan semua tradisi agama lainnya. Pejabat tertinggi di negeri ini berkomitmen pada nilai-nilai dan hukum dasar negara kita yang melindungi kebebasan beragama,” kata Shareef.
Selain Biden, sang istri sekaligus ibu negara Jill Biden juga berbicara dalam momen Idul Fitri dan mendapat tepuk tangan meriah. “Kegembiraan lahir dari cinta. Cinta untuk keluarga kami, untuk komunitas kami, dan untuk komunitas ini,” ujarnya.