Meski belum sepenuhnya menyerah, kalangan diplomat Eropa dan Amerika Serikat meyakini Perjanjian Nuklir Iran tidak lagi bisa diselamatkan. "Mereka tidak lantas mencabut infus dari lengan pasien, tapi saya merasakan rendahnya tingkat ekspektasi terhadap perkembangan yang positif," kata seorang sumber Reuters yang menolak disebut namanya.
Sentimen senada disuarakan empat diplomat lain. Kesepakatan dengan Iran nyaris tercapai Maret silam. Namun perjanjian itu urung ditandatangani menyusul tuntutan dadakan dari Rusia terkait pembebasan sanksi dan permintaan Teheran agar AS mengeluarkan Garda Revolusi (IRGC) dari Daftar Organisasi Teroris (FTO).
Namun ketika AS dan Eropa menyepakati koridor dagang antara Iran dan Rusia, tuntutan Iran terkait IRGC dianggap sulit untuk dikabulkan, terutama besarnya sikap antipati parlemen AS terhadap pasukan elit Iran tersebut.
Dengan pemilihan Kongres dan Senat pada 8 November mendatang, Presiden Joe Biden diyakini tidak akan mempertaruhkan dukungan bagi Partai Demokrat dengan mencabut status organisasi teror terhadap IRGC.