Selasa 03 May 2022 16:19 WIB

Presiden UEFA Geram dengan Penggemar Italia dan Spanyol Soal Liga Super Eropa

Baginya, Liga Champions adalah yang terbaik.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden UEFA Aleksander Ceferin bereaksi di tribun selama pertandingan sepak bola semi final UEFA Nations League antara Italia dan Spanyol di Milan, Italia, 06 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/Marco Betorello
Presiden UEFA Aleksander Ceferin bereaksi di tribun selama pertandingan sepak bola semi final UEFA Nations League antara Italia dan Spanyol di Milan, Italia, 06 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengkritisi para tifosi sepak bola Italia dan Spanyol bahwa mereka sama sekali tidak menyambut pun membantu peluncuran Liga Super Eropa, layaknya para penggemar kulit bundar asal Inggris.

"Ini sudah berakhir. Ada orang-orang yang mencoba memuaskan ego mereka sedikit lebih banyak tetapi itu tidak pernah berhasil. Ketika mereka berperang melawan kami, penggemar Inggris membantu kami sementara Italia dan Spanyol tidak melakukan apa-apa," kata Ceferin menegaskan dikutip Football Italia, Selasa (3/5/2022).

Baca Juga

Ketika Liga Super Eropa diluncurkan pada April 2021 oleh total 12 klub, termasuk Juventus, Inter Milan dan AC Milan, para penggemar marah, mengeklaim itu akan mengikis kompetisi klub terbaik Eropa.

Penggemar Inggris khususnya memprotes di jalan-jalan di luar klub mereka yang berpartisipasi, yang dengan cepat membuat klub-klub partisipan keluar secara cepat.

Berbicara melalui Tuttosport, Ceferin membahas proyek Liga Super dan kurangnya bantuan dari penggemar Italia dan Spanyol. Dirinya menyesali tidak adanya dukungan dari pecinta sepak bola di dua negara tersebut.

Lebih lanjut, Ceferin tak mementingan suara dari dua negara pun kompetisi Bundesliga Jerman serta Ligue 1 Prancis mengingat tidak ada klub dari dua kompetisi itu yang tergabung dalam Liga Super Eropa.

Sementara itu pria berusia 54 asal Slovenia ini menyoroti kekagumannya terhadap Liga Champions. Pun, berbicara tentang ide untuk membatalkan leg kedua semifinal Liga Champions.

"Ini adalah kompetisi favorit saya. Pertandingan Man City dengan Madrid adalah iklan terbaik untuk Liga Champions. Masih terlalu dini untuk berbagi ide tentang pembatalan leg kedua, tetapi ada rencana untuk masa depan," sambung Ceferin.

Terakhir, Ceferin membahas kesehatan lima liga top Eropa dengan menyebut Liga Primer Inggris jauh berbeda lantaran memiliki tradisi yang hebat.

Selain itu ada lebih banyak uang tetapi ketika kompetisi Eropa semakin kuat maka semakin sedikit pembicaraan tentang liga. Untuk Bayern Muenchen dan PSG, kedua tim sangat dominan di Jerman dan Prancis hanya dua klub yang mendominasi.

"Tetapi untuk Serie A Italia ada lebih banyak kompetisi tetapi klub tidak kuat secara finansial."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement