REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Husni (22 tahun) mahasiswa salah satu kampus swasta di Kota Bandung menjadi korban begal saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Korban mengalami luka di bagian dada kanan dan lengan akibat tusukan senjata tajam serta harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kakak korban Rian (26 tahun) menceritakan, Husni sepulang belanja pakaian di Jalan Trunojoyo mengunjungi temannya di Jalan Sukarajin. Tepatnya di belakang salah satu kampus swasta sekitar pukul 01.00 WIB, Senin (2/5/2022). Ia menuturkan adiknya memarkirkan mobil di depan gang dan harus berjalan kaki untuk menuju ke kediaman temannya.
"Adik saya sehabis belanja dari Trunojoyo, belanja baju terus main ke kos teman di belakang kampus YPKP Jalan Sukarajin sekitar jam satu dini hari. Dia balik ke mobil ada yang ketinggalan, gak tahu mau pulang. Belum nanya, kondisinya masih belum stabil," ujarnya saat dihubungi, Selasa (3/5/2022).
Ia mengaku belum banyak berbicara dengan adiknya terkait peristiwa yang terjadi disebabkan trauma. Namun berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian terlihat adiknya tengah berjalan menuju mobil dan berpapasan dengan dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor berboncengan
"Pas depan CCTV (pelaku) berpapasan dengan adik saya, dilihat dari CCTV adik saya bawa HP lalu begal putar balik melihat adik bawa HP. Pas nyamperin bawa pisau langsung nodong," ujarnya.
Ia menuturkan adiknya sempat menolak memberikan handphone miliknya kepada para pelaku dan sempat memberikan perlawanan. Namun, akhirnya kewalahan dan terkena sabetan senjata tajam di bagian tangan dan tusukan di dada kanan.
"Adik saya gak mau (nyerahin HP), pelaku langsung mukul gak tahu bagian muka atau kepala, terus dilawan dipegang dirangkul sama adik saya akhirnya kewalahan sampai mau jatuh. Dia kena sabetan ke tangan sama pisau, kedua dada kanan langsung adik saya oleng," katanya.
Saat adiknya terjatuh, pelaku mengambil HP dan langsung kabur. Ia mengatakan adiknya yang sudah terluka langsung berjalan kembali ke kosan temannya hendak meminta pertolongan namun tidak jauh dari lokasi kejadian terdapat warga dan langsung meminta tolong.
"Pas balik lagi ke tempat lokasi, adik saya pingsan. Warga nganter ke rumah sakit Santo Yusuf," katanya. Usai mendapatkan perawatan, hasil rontgen pertama memperlihatkan kondisi paru-paru adiknya bagus namun saat rontgen kedua di paru-paru adiknya terdapat garis hitam dan gelembung sehingga harus memakai selang sebagai alat bantu.
"Kondisinya sadar cuma masih trauma masih ingat kejadian. Trauma sering nangis, kesakitan, sering bilang ingat terus kejadian," katanya. Setelah kejadian itu, pihaknya langsung melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
"Udah dilaporin, waktu awal pelaporan sama kaka ipar dan laporan ulang akhirnya diterima baik sama polisi," katanya. Pihaknya berharap pelaku segera bisa ditangkap dan adiknya dapat segera sembuh.
"Mudah-mudahan pelaku cepat ke tangkap, adik saya cepat pulih," katanya.