Rabu 04 May 2022 10:55 WIB

Mahfud Tegaskan Tulisan Rektor ITK Budi Santosa tidak Bijaksana

Mahfud menyebut banyak profesor dari kampus besar yang kini berjilbab dan toleran.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Menko Polhukam Mahfud MD.
Foto: Prayogi/Republika.
Menko Polhukam Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut menanggapi tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Budi Santosa Purwokartiko yang dinilai mengandung diskriminasi, ujaran kebencian dan menyinggung SARA. Mahfud mengkritik soal kata-kata agamis dan kerudung yang dikaitkan dengan manusia gurun.

"Memuji-muji sebagai mahasiswa/mahasiswi hebat hanya karena mereka tidak memakai kata-kata agamis, ‘Insya Allah, qadarallah, syiar’ sebagaimana ditulis oleh Rektor ITK itu juga tidak bijaksana. Itu adalah kata-kata yang baik bagi orang beriman, sama dengan ucapan ‘Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah,’ dan lain-lain," kata Mahfud seperti dikutip melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu (4/5/2022).

Baca Juga

Mahfud mengungkapkan, sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor-profesor di kampus besar, seperti UI, ITB, UGM, IPB, dan lain-lain yang tadinya tidak mengenakan jilbab menjadi berjilbab. "Mereka juga pandai-pandai, tapi toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dalam nasionalisme yang ramah," jelas dia.

Menurut dia, pakaian yang Islami itu adalah niat menutup aurat dan sopan. Mahfud menilai, model pakaiannya pun bisa beragam dan tak harus pakai cadar atau gamis.

"Model pakaian adalah produk budaya. Maka itu, menuduh orang pakai penutup kepala, seperti jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dan lain-lain sebagai manusia gurun adalah salah besar," tegas dia.

Sebelumnya, Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko membuat gaduh dengan menulis status di media sosial pada 27 April 2022, hingga viral di media sosial (medsos). Tulisan Budi memicu kontroversi lantaran mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Budi secara terus terus menunjukkan sikap antiterhadap mahasiswa yang mengucapkan kalimat dalam ajaran Islam, seperti insya Allah, barakallah, hingga qadarallah. Bahkan, ia tidak segan melabeli mahasiswa perempuan yang berjilbab.

"Tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun," demikian bunyi status yang viral dikutip di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).

Tulisan budi terkait program seleksi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek dalam seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, masalah status rektor ITK yang viral terkait program Kemendikbudristek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement