REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Satgas Covid-19 mengantisipasi lonjakan kasus aktif Covid-19 setelah libur cuti bersama dan libur Idul Fitri 1443 Hijriah dengan gencar melakukan tes usap dan vaksinasi di Kota Pahlawan itu. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan Satgas Covid-19 terus melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di berbagai aspek seperti kegiatan keagamaan, lingkungan pendidikan, industri, hingga layanan transportasi publik.
"Kami mengantisipasi lonjakan kasus aktif Covid-19 setelah libur cuti bersama dan libur Hari Raya Idul Fitri khususnya di ruang lingkup keluarga dan masyarakat," kata dia, Rabu (4/5/2022).
Menurut Nanik, pengawasan dan antisipasi tersebut meliputi penerapan prokes, penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mengakses tempat umum dan pelayanan publik, serta pelaksanaan surveilans aktif secara berkala khususnya pada populasi tertutup (closed population) seperti tempat kerja, sekolah, hotel dan mal. "Kemudian pelaksanaan asesmen oleh Satgas Covid-19, pengoptimalan Kampung Wani Jogo Suroboyo, kesiapan fasilitas kesehatan, ketersediaan APD, dan mempersiapkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit lebih dari 65 persen," kata Nanik.
Tak hanya itu, antisipasi juga dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus aktif Covid-19 seperti ketidakpatuhan masyarakat dalam menerapkan prokes saat di tempat umum maupun di tempat lainnya. "Sehingga penyebaran virus semakin masif dan tingginya mobilitas warga yang dapat meningkatkan kasus aktif selama liburan maka masyarakat diharapkan tidak abai dalam penerapan prokes. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di Kota Surabaya," ujar dia.
Oleh karena itu Dinkes Surabaya terus meningkatkan kegiatan penelusuran, testing (pemeriksaan), dan perawatan kesehatan. Penelusuran Covid-19 dilakukan secara cepat yakni dalam kurun waktu kurang dari 48 jam dan berkolaborasi bersama tiga pilar.
"Penelusuran dilaksanakan apabila ditemukan kasus konfirmasi. Untuk mencari kasus tersebut, maka dilakukan tes usap kepada semua kontak erat. Baik di rumah, lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, hingga tempat hiburan yang dikunjungi dan lainnya," jelas Nanik.
Selanjutnya adalah meningkatkan testing Covid-19 dengan kegiatan surveilans aktif dan operasi yustisi penerapan prokes, pelaksanaan swab hunter dan vaksin hunter, tes usap massal di tempat yang berisiko, blocking area pada wilayah teridentifikasi adanya kasus aktif, dan mengoptimalkan giat vaksinasi terutama vaksinasi booster.
"Kami juga melakukan deteksi dini dengan memberikan himbauan kepada warga yang akan atau setelah bepergian dari luar kota agar melapor kepada Satgas Covid-19 di masing-masing RT/RW. Serta melakukan tes usap ke puskesmas sesuai wilayah," ujar dia.