Rabu 04 May 2022 12:32 WIB

Pekerja Korut Diminta Garap Pertanian

Ororitas memperingatkan cuaca kering yang berkepanjangan di seluruh negeri.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Komunitas Ceel Dheere terlihat di Somaliland, wilayah semi-otonom Somalia, pada 14 Maret 2022. Diperkirakan 13 juta orang menghadapi kelaparan parah di Tanduk Afrika sebagai akibat dari kondisi kekeringan yang terus-menerus, menurut PBB.
Foto: Daniel Jukes/ActionAid via AP
Komunitas Ceel Dheere terlihat di Somaliland, wilayah semi-otonom Somalia, pada 14 Maret 2022. Diperkirakan 13 juta orang menghadapi kelaparan parah di Tanduk Afrika sebagai akibat dari kondisi kekeringan yang terus-menerus, menurut PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pekerja kantor dan buruh pabrik Korea Utara telah dikirim ke daerah pertanian di seluruh negeri. Mereka bergabung dalam perang melawan kekeringan di tengah kekhawatiran atas kekurangan pangan yang berkepanjangan.

Surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun mengatakan pada Rabu (4/5/2022), pejabat pemerintah dan perusahaan serta pekerja pabrik bergandengan tangan dengan petani di seluruh negeri. Mereka mendistribusikan peralatan pompa dan mengembangkan sumber air di daerah rawan kekeringan. 

Baca Juga

Wilayah Anju dan Kaechon, utara ibu kota Pyongyang, orang membuat kolam. Mereka menambahkan pupuk dan penambah pertumbuhan ke tanaman, dan mengirim traktor, truk, serta pembudidaya untuk membawa air ke pertanian.

Lapora lain mengatakan unit pekerja muda yang disebut dolgyeokdae atau brigade pemuda dan biasanya dimobilisasi dalam proyek infrastruktur besar baru-baru ini membangun saluran air di kota pelabuhan timur Hamhung. Pengerahan ini sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi dan memperluas fasilitas irigasi.

Sejauh ini tidak disebutkan kerusakan apa pun dari dampak kekeringan yang terjadi. Namun, surat kabar itu mengatakan, upaya tersebut ditujukan untuk melawan musim kemarau yang sedang berlangsung dan bersiap untuk kekeringan yang akan datang.

"Upaya sistematis dan agresif sedang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik dan memobilisasi semua kemampuan yang tersedia untuk mencegah kerusakan tanaman akibat kekeringan sebelumnya," kata surat kabar itu.

Menurut kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Otoritas cuaca Korea Utara pada Selasa (3/5/2022), memperingatkan cuaca kering yang berkepanjangan di seluruh negeri sampai awal minggu depan. Badan cuaca mengatakan pekan lalu, bahwa suhu rata-rata untuk April adalah 2,3 Celcius, derajat lebih tinggi dari biasanya, dengan hanya 44 persen dari rata-rata curah hujan secara nasional.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyerukan langkah-langkah untuk memperbaiki situasi makanan yang sulit akibat pandemi virus korona dan topan. Upaya tersebut hanya memberikan sedikit perbaikan awal tahun lalu.

Kekeringan dan banjir telah lama menjadi ancaman musiman bagi Korea Utara, yang tidak memiliki sistem irigasi dan infrastruktur lainnya. Setiap bahaya alam yang serius dapat melumpuhkan ekonomi yang telah terhuyung-huyung akibat sanksi internasional dan hampir penghentian perdagangan.

Program Pangan Dunia memperkirakan bahwa bahkan sebelum pandemi melanda, 11 juta atau lebih dari 40 persen populasi kekurangan gizi. Mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement