Rabu 04 May 2022 15:39 WIB

Sekjen PBB Dukung Integrasi Fasilitas Pemberontak Nigeria yang Menyerah

Menurut Sekjen PBB program integrasi akan membantu mencapai perdamaian

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Militan Boko Haram. Menurut Sekjen PBB program integrasi akan membantu mencapai perdamaian.
Foto: Reuters
Militan Boko Haram. Menurut Sekjen PBB program integrasi akan membantu mencapai perdamaian.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mendukung langkah-langkah untuk memperluas fasilitas untuk mengintegrasikan kembali milisi Islam yang menyerah di Nigeria timur laut. Menurut Guterres, ini adalah langkah kunci untuk mencapai perdamaian di negara berpenduduk terpadat di Afrika itu.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik, pemerintah mengintegrasikan kembali para milisi yang menyerah secara sukarela. Gubernur negara bagian Borno Babagana Zulum mengatakan setidaknya 40 ribu pejuang Boko Haram dan keluarga mereka telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang sejak tahun lalu. Saat itu kelompok tersebut terguncang dari kematian pemimpinnya pada awal 2021 dan ketika saingannya ISWAP berusaha untuk menyerap mereka.

Baca Juga

Guterres mengunjungi sebuah kamp yang menampung beberapa milisi yang menyerah dan satu lagi menampung para pengungsi internal di ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri. Ia kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa program integrasi akan membantu mencapai perdamaian.

"Gubernur telah mengatakan kepada saya bahwa Anda perlu membuat fasilitas baru untuk dapat mengintegrasikan kembali mantan teroris, mantan gerilyawan ini secara efektif, dan saya berjanji bahwa kami akan sepenuhnya mendukung proyek itu," kata Guterres.

"Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk perdamaian adalah mengintegrasikan kembali mereka yang pada saat putus asa menjadi teroris tetapi sekarang ingin menjadi warga negara dan berkontribusi pada kesejahteraan saudara dan saudari mereka," ujarnya menambahkan.

Reintegrasi para milisi menciptakan ketegangan khususnya di Maiduguri di mana warga yang lelah telah menanggung beban lebih dari satu dekade serangan brutal Boko Haram. Guterres mendesak dukungan kemanusiaan yang berkelanjutan di Borno.

Namun ia juga mengatakan orang-orang di kamp ingin kembali ke rumah mereka dengan aman dan bermartabat. Pemerintah negara bagian Borno pada Desember mulai menutup beberapa kamp untuk pengungsi internal, dengan alasan peningkatan keamanan dan penyerahan milisi Boko Haram, meskipun kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan masih tidak aman bagi orang-orang untuk kembali ke rumah mereka.

Nigeria telah memerangi kelompok Islam Boko Haram dan cabangnya ISIS Provinsi Afrika Barat (ISWAP) selama lebih dari satu dekade. Mereka telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement