Rabu 04 May 2022 19:46 WIB

Kronologis Terjadinya 50 Kapal Terbakar di Dermaga Wijayapura Cilacap

Ledakan dinamo kapal yang diperbaiki menjadi penyebab kebakaran besar terjadi.

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas pemadam kebakaran dan basarnas tengah memadamkan api dari ledakan kapal di dermaga Wijayapura, Cilacap.
Foto: (Dok. Basarnas)
Petugas pemadam kebakaran dan basarnas tengah memadamkan api dari ledakan kapal di dermaga Wijayapura, Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 50 kapal nelayan terbakar di Dermaga Wijayapura, Kabupaten Cilacap, Selasa (3/5/22) petang. Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan sekitar 16 jam kemudian pada Rabu (4/5/22).

Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi menjelaskan, ledakan dinamo kapal yang tengah diperbaiki menjadi penyebab kebakaran besar itu terjadi.

Baca Juga

"Kapal-kapal tersebut terbuat dari fiber dan kayu sehingga mudah terbakar. Pada saat terjadi kebakaran kapal cuaca di sekitar lokasi angin dan arus kencang serta para awak ABK sedang melaksanakan libur lebaran, sehingga pemindahan kapal lambat," kata Supriyadi, Rabu (4/5/22).

Supriyadi menjelaskan kronologis kebakaran tersebut. Kapal nelayan yang sedang bersandar di tambatan kapal Nelayan Batere Wijayapura, terbakar pada Selasa (3/5/22) pukul 17.00 WIB. Menurut para saksi, kejadian bermula pada sekitar pukul 16.15 WIB, saksi bernama Timang dan Narto, yang merupakan pengurus dan montir melaksanakan perbaikan dan pencucian dinamo kapal KM Pas Mantap menggunakan  Pertalite.

Sekitar pukul 17.00 WIB terdengar suara ledakan yang mengakibatkan salah satu kapal terbakar yang berada di tengah-tengah kapal yang sedang bersandar. Sekitar pukul 17.15 WIB Kapal yang terbakar merambat ke kapal yang bersandar di sekitaran Dermaga Batere Wijayapura, sehingga mengakibatkan tali-tali kapal tambatan putus dan terbakar.

"Kapal yang terbakar terbawa angin dan Arus kencang membawa kapal menuju arah ke Barat yang mengakibatkan kapal yang bersandar di dermaga Wijayapura, Dermaga Kepanduan Pelindo dan dermaga Beaching Pelindo ikut terbakar," ucapnya.

Kemudian hari Rabu (4/5/22) sekitar pukul 00.15 WIB angin bertiup cukup kencang kearah timur dan membawa kapal yang terbakar dari dermaga Wijayapura sampai dermaga batubara. Sekitar pukul 05.30 WIB, air pasang datang  disertai hujan cukup deras membawa kapal yang sedang dalam proses cooling ke arah barat. Selanjutnya pada pukul 09.30 WIB, api sudah tidak nampak lagi, cuma asap yang mengepul karena proses cooling.

Menurut Supriyadi, hingga saat ini Damkar Cilacap dibantu oleh Damkar pelindo dan Pertamina RU IV, BPBD Cilacap, WaterCanon Polres Cilacap, Kapal pemadam Pelindo, dan dibantu dengan Alcon dari swadaya masyarakat sekitar masih melaksanakan cooling/pendinginan pasca kebakaran di beberapa titik api kapal dengan menggunakan foam dan air.

Aparat TNI, Polri, Satpol PP, Basarnas, BPBD Cilacap dan Lapas Nusakambangan juga berjaga-jaga di sekitar lokasi kebakaran untuk menghimbau kepada warga sekitar agar menjauh dari lokasi kebakaran. BPBD Cilacap, Basarnas Cilacap dan dibantu warga melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga untuk mengungsi sementara.

"Jumlah kapal yang terbakar sekitar 50 unit terdiri dari jenis longle milik nelayan dan satu unit tugboat milik Pelindo. Sedangkan korban yaitu montir bernama Timang yang mengalami luka bakar dan ditangani oleh pihak RS Santa Maria dengan luka di kedua tangan terbakar," kata Supriyadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement