REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Dua saudara perempuan Hindu dari India utara telah menyumbangkan tanah senilai jutaan rupee India untuk tempat shalat Muslim sebagai bentuk memenuhi keinginan terakhir ayah mereka. Keduanya ialah Anita Rastogi dan Saroj Rastogi.
Mereka menyumbangkan 2,1 hektare tanah leluhur senilai 20 juta rupee atau 261 ribu dolar AS untuk digunakan sebagai Eidgah, yaitu area luar yang diperuntukkan untuk sholat di Kashipur di negara bagian Uttarakhand menjelang perayaan Idul Fitri pada Selasa (3/5) waktu setempat.
Ayah mereka, petani Lala Brajnandan Rastogi, meninggal pada 2003 dalam usia 80 tahun. Dia ingin menyumbangkan sebidang tanah kepada komunitas Muslim, tetapi tidak pernah memberi tahu putrinya secara langsung, yang kemudian mewarisi tanah itu.
Namun, kedua saudara perempuan itu mengetahui tentang keinginan tersebut dan memutuskan untuk menyumbangkan tanah itu. Rastogi memiliki hubungan baik dengan komunitas Muslim di daerah tersebut dan sepanjang hidupnya bekerja untuk kerukunan komunal.
Para suster dan saudara laki-laki mereka, Rakesh Rastogi, pada hari Ahad kemarin menyelesaikan semua formalitas dan memindahkan tanah tersebut. Kemudain pada Selasa, ratusan Muslim melakukan shalat Idul Fitri di sana.
"Ayah saya adalah orang yang sangat percaya pada keharmonisan komunal. Dia ingin menyumbangkan tanah ke Eidgah sehingga bisa menampung lebih banyak orang untuk shalat di hari raya seperti Idul Fitri. Kakak perempuan saya menghormati keinginannya," kata Rakesh Rastogi, seperti dilansir The National News, Kamis (5/5).
Sikap yang menghangatkan hati itu datang pada saat negara itu mengalami ketegangan sektarian yang meningkat di tengah tuduhan bahwa umat Islam menjadi sasaran karena keyakinan mereka.
"Tuan Rastogi dan ayah saya adalah teman baik selama 50 tahun. Bahkan setelah kematian mereka, kami tetap menjaga hubungan keluarga. Ini adalah sikap yang luar biasa dan kami berterima kasih kepada mereka atas kepercayaan mereka dalam persaudaraan," kata Haseen Khan, ketua komite Eidgah wilayah Kashipur.
Pada Maret lalu, seorang pria Muslim menyumbangkan tanah senilai 25 juta rupee atau 33 ribu dolar AS untuk pembangunan sebuah kuil Hindu, disebut-sebut sebagai monumen keagamaan tertinggi di dunia, yang berada di Negara Bagian Bihar Timur.