Arus Balik di Terminal Giwangan Mulai Alami Kenaikan
Red: Yusuf Assidiq
Calon penumpang menunggu keberangkatan bus untuk mudik di Terminal Bus Giwangan, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Arus balik penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta mulai mengalami kenaikan dan diperkirakan puncak arus balik terjadi pada Ahad (8/5/2022), khususnya penumpang tujuan Jakarta dan daerah lainnya.
“Arus balik sudah mulai meningkat sejak kemarin, Rabu (4/5), tetapi memang belum begitu padat. Kami perkirakan, puncaknya terjadi pada Ahad (8/5),” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Kamis (5/5/2022).
Pada Rabu (4/5) Terminal Giwangan Yogyakarta memberangkatkan 507 bus dengan sekitar 10 ribu penumpang. Meskipun demikian, jumlah penumpang yang tiba di Terminal Giwangan juga masih cukup tinggi yaitu sekitar 7.000 orang.
Menurut Bekti, tiket bus reguler untuk arus balik dari Terminal Giwangan Yogyakarta sudah habis terjual, kecuali jika ada armada bus tambahan yang dioperasionalkan untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
Ia menambahkan layanan bus reguler dari Terminal Giwangan Yogyakarta rata-rata memilih tidak menaikkan tarif pada masa Angkutan Lebaran.
Pada Rabu (4/5) diberangkatkan 15 bus tambahan ke sejumlah daerah tujuan. Operasional bus tambahan dilakukan agar tidak ada penumpang yang terlantar.
Sementara itu untuk peserta program mudik gratis oleh pemerintah yang membawa sepeda motor sudah diminta menyerahkan kendaraannya untuk diangkut menggunakan truk.
“Mulai hari ini sudah diserahkan untuk loading ke truk karena akan diberangkatkan esok hari. Ada lima truk yang akan diberangkatkan dengan sekitar 200 sepeda motor,” katanya.
Sedangkan penumpang program mudik gratis akan diberangkatkan ke berbagai daerah tujuan di Jakarta dan sekitarnya pada Ahad (8/5) dengan total sekitar 2.000 penumpang menggunakan 35 bus.
Program mudik gratis yang akan diberangkatkan dari Terminal Giwangan Yogyakarta berasal dari Program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah DKI Jakarta.