Kamis 05 May 2022 16:35 WIB

Okupansi Hotel di Jabar Capai 70 Persen Selama Libur Lebaran

PHRI mencatat peningkatan keterisian hotel pada libur 2,3 dan 4 Mei kemarin

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah balkon kamar Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan keterisian kamar atau okupansi hotel selama libur Lebaran 1443 Hijriah mencapai 70 persen. Kondisi tersebut diharapkan terus stabil hingga libur lebaran selesai pada pekan ini.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah balkon kamar Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan keterisian kamar atau okupansi hotel selama libur Lebaran 1443 Hijriah mencapai 70 persen. Kondisi tersebut diharapkan terus stabil hingga libur lebaran selesai pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan keterisian kamar atau okupansi hotel selama libur Lebaran 1443 Hijriah mencapai 70 persen. Kondisi tersebut diharapkan terus stabil hingga libur lebaran selesai pada pekan ini.

"Ya selama libur lebaran cukup bagus terutama pada lebaran hari pertama, kedua, tanggal 2, 3, 4 cukup bagus," ujar Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar saat dihubungi, Kamis (5/5/2022).

Ia mengungkapkan saat ini pemerintah masih membatasi kapasitas hotel sebesar 75 persen. Sedangkan rata-rata okupansi hotel di Jawa Barat selama Lebaran mencapai 70 persen.

"Kalau kita bicara rata-rata masih mencapai target yang ditetapkan pemerintah itu kan hanya boleh 75 persen. Kalau rata-rata 70 persen bisa terisi," katanya.

Herman mencontohkan hotel-hotel di Pangandaran yang dapat terisi hingga 90 persen di masa libur Lebaran sedangkan di Kota Bandung berkisar 70-75 persen. Namun masih terdapat hotel yang memiliki okupansi di angka 40 sampai 50 persen.

"Jadi ada yang ramai kaya Pangandaran 90 persen terisi Bandung mungkin 70 persen terisi ada yang 75 persen, ada juga baru 40 sampai 50. Tergantung lokasi dan fasilitasnya," katanya.

Ia mengatakan hotel-hotel yang berada di lokasi objek wisata relatif lebih baik menyangkut keterisian kamar. Okupansi hotel yang baik selama libur lebaran dipengaruhi oleh kebijakan pelonggaran mudik dan masyarakat sudah bosan dengan pembatasan.

"Iya, dekat objek wisata tujuan wisata agak baik. Orang sudah bosan di rumah," ungkapnya. Ia berharap keterisian hotel terus membaik selama libur lebaran bahkan hari-hari berikutnya.

"Saya beeharap sampai berakhir libur tanggal 7 dan berikutnya lebih baik dibanding sebelumnya," katanya. Sebelum lebaran dan lebih dari dua tahun akibat pandemi Covid-19, kondisi bisnis hotel mengalami kelesuan.

Herman menambahkan pihaknya mengingatkan pengelola hotel dan restoran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Apalagi di Kota Bandung masih PPKM level 2 namun di beberapa daerah di Jabar sudah level 1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement