Kamis 05 May 2022 18:04 WIB

Meta Batasi Perekrutan Karyawan, Kenapa?

Meta menghentikan perekrutan sebagian besar untuk posisi tingkat menengah dan senior.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/META HANDOUT
Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Meta membatasi penerimaan karyawan baru tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari upayanya memangkas biaya karena pertumbuhan pendapatan yang kian melambat. Perusahaan menghentikan perekrutan sebagian besar untuk posisi tingkat menengah dan senior.

Hal itu dilakukan setelah penundaan perekrutan pegawai tingkat pemula dalam beberapa pekan terakhir. Hasil pendapatan kuartalan terbaru Facebook lebih baik dari yang diharapkan dan pengguna aktif hariannya lebih banyak dari kuartal terakhir.

Baca Juga

Namun, perusahaan juga memperkirakan penurunan pendapatan kuartal berikutnya karena invasi Rusia ke Ukraina. Chief Financial Officer David Wehner mengatakan Meta mengalami perlambatan lebih lanjut sejak dimulainya perang Ukraina.

“Meta kehilangan pendapatan di Rusia dan pengurangan permintaan iklan, baik di kawasan Eropa atau di luar Eropa,” kata Wehner selama panggilan pendapatan, dikutip Engadget, Kamis (5/5/2022).

Selain itu, Facebook memperkirakan akan kehilangan pendapatan sebesar 10 miliar dolar AS karena perubahan pengaturan privasi Apple di iOS. Apple memperkenalkan fitur baru awal tahun ini yang membatasi akses pengiklan ke kode IDFA yang terkait dengan perangkat pengguna. Pengidentifikasi tersebut memberi perusahaan cara untuk menautkan pengguna ke data Facebook mereka dan menampilkan iklan bertarget.

Bahkan, Facebook meluncurkan permintaan yang meminta pengguna untuk mengizinkan perusahaan melacak aktivitas mereka di seluruh situs web dan aplikasi. Juru bicara perusahaan mengatakan pihaknya secara teratur mengevaluasi kembali perekrutan sesuai dengan kebutuhan.

“Kami akan terus mengembangkan tenaga kerja kami untuk memastikan fokus kami pada dampak pengembangan jangka panjang,” ujarnya.

Sebelumnya, Insider melaporkan memo internal yang bocor di mana Wehner mengatakan pembekuan perekrutan akan berlangsung sepanjang sisa tahun ini. Ini akan memengaruhi hampir setiap tim di seluruh perusahaan yang tidak akan merekrut insinyur, manajer, dan beberapa karyawan tingkat direktur sepanjang tahun 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement