Kamis 05 May 2022 16:37 WIB

AS Beri Informasi Intelijen Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia 

AS telah menyuplai Ukraina dengan informasi soal perkiraan pergerakan pasukan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Kru pembersihan bekerja di lokasi ledakan di Kyiv, Ukraina pada Jumat, 29 April 2022. Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi informasi intelijen yang membantu Ukraina membunuh banyak jenderal Rusia dalam pertempuran antara kedua negara.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Kru pembersihan bekerja di lokasi ledakan di Kyiv, Ukraina pada Jumat, 29 April 2022. Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi informasi intelijen yang membantu Ukraina membunuh banyak jenderal Rusia dalam pertempuran antara kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi informasi intelijen yang membantu Ukraina membunuh banyak jenderal Rusia dalam pertempuran antara kedua negara. Hal itu diungkap New York Times dalam laporannya pada Rabu (4/5/2022), mengutip sejumlah pejabat senior AS.

Menurut New York Times, Washington telah menyuplai Ukraina dengan informasi tentang perkiraan pergerakan pasukan Rusia, termasuk perpindahan markas militer mereka. Ukraina kemudian mengombinasikan informasi dari AS dengan intelijennya sendiri untuk melakukan serangan artileri serta jenis serangan lainnya terhadap pasukan Rusia.

Baca Juga

Serangan-serangan tersebut turut menewaskan perwira militer Rusia. Dalam laporan New York Times, pejabat Ukraina mengklaim bahwa mereka telah berhasil membunuh 12 jenderal Rusia di medan pertempuran. Pentagon dan Gedung Putih belum memberi tanggapan resmi perihal berita yang diterbitkan New York Times.

Hingga saat ini, Rusia masih melanjutkan agresi militernya ke Ukraina. Pertempuran sengit terjadi di sejumlah lokasi, satu di antaranya di pabrik baja Azovstal, Mariupol. Pabrik tersebut menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina di sana.

Pada Selasa (3/5/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pada kesempatan itu Putin menyampaikan bahwa Rusia siap menjalin dialog dan negosiasi dengan Ukraina. “Presiden Rusia menjelaskan pendekatan mendasar untuk negosiasi dengan perwakilan Ukraina. Secara khusus, dia (Putin) menekankan bahwa meskipun Kiev tidak konsisten dan tidak siap untuk kerja serius, Rusia tetap terbuka untuk berdialog,” kata Kremlin dalam keterangan persnya, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement