Puncak Arus Balik Jatim Diprediksi H+7 Lebaran
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Puncak Arus Balik Jatim Diprediksi H+7 Lebaran (ilustrasi). | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim), AKBP Dwi Sumrahadi menyampaikan, pergerakan lalin di Jatim masih stabil. Volume kendaraan yang masuk, maupun yang keluar Jatim belum mengalami peningkatan.
"Yang keluar maupun masuk hampir sama," ujarnya, Kamis (5/5).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono memprediksi, puncak arus balik di wilayah setempat baru akan terjadi pada 9 hingga 10 Mei 2022. Karena kemacetan arus balik di Jatim tidak separah di Jakarta maupun Jawa Barat (Jabar), Dishub bersama jajaran kepolisian hanya menyiapkan rekayasa lalu lintas saat darurat saja.
"Puncak arus balik kemungkinana baru 9 hingga 10 Mei, kendaraan kemungkinan akan signifikan peningkatannya," kata dia.
Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) Regional Division mencatat terjadinya kenaikkan volume kendaraan yang kembali ke Surabaya melalui Gerbang Tol (GT) Warugunung dan Kejapanan Utama pada Rabu (4/5). Tercatat ada sebayak 80.798 kendaraan yang kembali ke Surabaya melalui GT Warugunung dan Kejapanan Utama.
"Naik 132,8 persen dari lalu lintas normal yang hanya 34.707 kendaraan," kata Marketing and Communication Department Head JTT Regional Division, Tody Satria, Kamis (5/5/2022).
Tody merinci, untuk lalu lintas kendaraan di Gerbang Tol Warugunung, tercatat ada 38.080 kendaraan yang kembali ke Surabaya atau naik 145 persen dari lalu lintas normal yang hanya 15.535 kendaraan. Adapun, untuk kendaraan yang meninggalkan Surabaya melalui GT Warugunung, tercatat sebanyak 30.702 kendaraan.
"Juga naik 131 persen dari lalu lintas normal yang sebanyak 13.313 kendaraan," ujarnya.
Tody melanjutkan, berdasarkan pantauan di GT Kejapanan Utama, tercatat sebanyak 42.718 kendaraan menuju Surabaya. Naik 123 persen dari lalu lintas normal yang hanya 19.172 kendaraan.bSedangkan untuk kendaraan yang meninggalkan Surabaya tercatat sebanyak 43.301 kendaraan. Naik 138 persen dari lalu lintas normal yang hanya 18.156 kendaraan.
Selanjutnya, pada GT Singosari, Malang, tercatat ada sebanyak 20.614 kendaraan menuju Malang. Naik 3107 persen dari lalu lintas normal yang hanya 9.971 kendaraan. Adapun untuk kendaraan yang meninggalkan Malang, tercatat sebanyak 19.877 kendaraan atau naik 125 persen dari lalu lintas normal yang mencapai 8.832 kendaraan.