REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pilihan untuk mengisi libur lebaran bertambah dengan hadirnya wahana misteri, Jurnal Risa-Rumah Sandekala. Wahana ini akan hadir selama satu bulan penuh di Piset Square Mall, Kota Bandung, dari 5 Mei hingga 5 Juni 2022.
Rumah Sandekala diangkat dari novel berjudul Sandekala yang ditulis oleh musisi Risa Saraswati. Risa mengakui, sudah menginginkan untuk membuat wahana rumah hantu berdasarkan novel tersebut.
"Sebenarnya ini cita-cita Jurnal Risa, ingin buat wahana agar orang-orang merasakan pengalaman ke tempat angker yang sering kita datangi, misalnya dari cerita kita," kata Risa.
Risa membuat konten di akun YouTube, Jurnal Risa berisi konten mistis maupun tempat bersejarah. Dia menyebut wacana untuk membuat wahana ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya tawaran untuk membuat rumah hantu pun datang.
"Kita memang tidak mampu untuk buat itu, sampai ada tawaran dari Otello Asia yang memang menawarkan konsep dan visi yang sama dengan Jurnal Risa, akhirnya kita buat," kata Risa.
Risa mengakui, ikut membantu persiapan untuk membuat rumah hantu tersebut. Namun ketika pertama kali masuk setelah dibuka, Risa mengakui, wahana itu cukup menyeramkan.
"Menurut aku seram sih, ceritanya juga masuk sama cerita Sandekala yang aku tulis," kata Risa.
Sandekala adalah cerita rakyat Jawa Barat tentang penculik anak-anak yang datang di waktu senja. Jangan harap untuk menemukan hantu seram dengan jump square atau mendapat sentuhan.
Karena diangkat dari novel, pengunjung akan diajak untuk mendapatkan pengalaman dengan masuk ke ruang keluarga yang hangat. Masuk ke ruangan berikutnya, ada Nyai Sukma, sinden yang menggunakan kekuatan mistis untuk eksistensi yang menari diiringi dengan bau kemenyan yang kuat.
CEO Otello Asia, Sysan Ibrahim, mengakui, libur lebaran sengaja dipilih mengingat masyarakat Bandung membutuhkan hiburan dari kepenatan akibat pandemi Covid-19 selama ini. Tiket masuk hanya bisa dibeli secara daring Rp 40 ribu untuk hari biasa dan Rp 50 ribu untuk akhir pekan dan tanggal merah.
"Bandung sendiri dipilih karena Risa orang Bandung, nanti ada kota lain seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Kita lihat animo seperti apa, kalau tinggi kita keliling di dalam Pulau Jawa," kata Sysan.
Sysan mengaku, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat. Promotor melakukan pembatasan dengan masuk ke rumah hantu secara berkelompok berisi lima orang. Tiket masuk pun hanya dibuka setiap dua jam sekali.
"Seperti nonton tiket bioskop saja, tersedia pukul 12, 2, 4, dan 7 malam. Selama masuk pun tetap pakai masker dan kami sediakan hand sanitizer. Ini untuk mengurai kepadatan pengunjung, kami ingin pengunjung datang untuk bersenang-senang dengan prokes tentunya," kata Sysan.