REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Masjid Agung Camlica, yang turut menaungi Museum Peradaban Islam, telah menerima 25 juta orang semenjak peresmiannya tiga tahun lalu di kota terbesar di Turki, Istanbul.
Dilansir dari laman Daily Sabah pada Rabu (4/5/2022), Selain sebagai tempat ibadah yang megah, masjid ini merupakan kompleks paling modern di Turki dengan galeri seni, perpustakaan, ruang konferensi, bengkel seni, dan Museum Peradaban Islam yang baru diluncurkan.
Masjid besar ini idenya dicetuskan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan didirikan pada 7 Agustus 2013. Berada di Bukit Camlica yang ikonis di Istanbul, memiliki kombinasi arsitektur Ottoman dan Seljuk dan terletak di sisi Asia kota.
Bangunan itu telah menjadi salah satu simbol kota. Empat menara masjid berdiri setinggi 107,1 meter (352 kaki), pengakuan atas kemenangan Seljuk Turki di Malazgirt (Manzikert), Turki timur, pada 1071 melawan tentara Bizantium yang membuka Anatolia ke pemukiman Turki.
Di sisi lain, Kubah pusat menggantung 72 meter (236 kaki) di atas tanah, mewakili 72 negara yang tinggal di kota. Kubah kedua memiliki diameter 34 meter (112 kaki) nomor lisensi resmi Istanbul.
Untuk gerbang utamanya yang beratnya enam ton, berdiri setinggi 6,5 meter (21 kaki) dan lebar lima meter. Itu merupakan salah satu yang terbesar di seluruh dunia.
Di samping itu, ada delapan bengkel seni, galeri seni seluas 3.500 meter persegi (37.670 kaki persegi), dan perpustakaan seluas 3.000 meter persegi (32.290 kaki persegi), aula konferensi dengan kapasitas 1.071 kursi, dan tempat parkir dalam ruangan untuk 3.500 kendaraan di kompleks masjid.
Kepala Asosiasi Pembangunan dan Pemeliharaan Unit Masjid dan Kebudayaan Istanbul, Ergin Kulunk mengatakan, masjid tersebut didatangi jamaah pada 7 Maret 2019. Secara resmi diluncurkan pada 3 Mei di tahun yang sama.
Dia mengatakan, proyek masjid disiapkan dan selesai dalam 60 bulan. Kemudian mendapat perhatian lebih dari yang diperkirakan. Meskipun jumlah pengunjung terbatas selama pandemi covid-19, masjid menyambut lebih banyak pengunjung dengan penurunan kasus virus corona di Turki.
"Contoh terbaru dari ini adalah Lailatul Qadar. Kami memiliki kerumunan yang sangat baik. Saya kira sekitar 25 ribu orang datang ke masjid," kata dia.
"Pengunjung kami dan orang-orang yang lebih memilih masjid kami untuk beribadah datang dari hampir seluruh bagian Turki," lanjutnya.