Kamis 05 May 2022 21:18 WIB

Disdik Kota Bogor Akan Koordinasi dengan Dinkes Antisipasi Hepatitis

Hingga saat ini, belum ada laporan hepatitis akut pada anak di Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Fuji Pratiwi
Anak-anak usia sekolah (ilustrasi). Disdik Kota Bogor, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terkait kasus hepatitis akut yang dikhawatirkan muncul di tengah anak-anak.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Anak-anak usia sekolah (ilustrasi). Disdik Kota Bogor, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terkait kasus hepatitis akut yang dikhawatirkan muncul di tengah anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Jawa Barat, Hanafi, mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terkait kasus hepatitis akut yang dikhawatirkan muncul di tengah anak-anak.

Di samping itu, Hanafi mengatakan, Disdik Kota Bogor belum menerima informasi apapun terkait hepatitis akut. Hingga saat ini, tidak ada informasi kasus yang terjadi di Kota Bogor.

Baca Juga

"Tapi bukan dalam artian kami menunggu kasus, tidak. Dengan terjadinya di Jakarta, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan," kata Hanafi kepada Republika, Kamis (5/5/2022).

Ia melanjutkan, jika memungkinkan pihaknya akan membuat surat edaran sebagai tindak lanjut informasi yang disampaikan Dinkes Kota Bogor. Walaupun, imbauan pencegahan hepatitis ini lebih kepada warga masyarakat tidak spesifik di sekolah.

"Tapi mungkin saja yang terjangkit ini anak-anak usia sekolah. Jadi secara fungsional kita koordinasi sama Dinkes," ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengimbau puskesmas se-Kota Bogor untuk membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. Terutama Dinas Pendidikan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement