Kamis 05 May 2022 21:27 WIB

Erick: Kita Harus Sadar Kekayaan Alam Sering Digunakan Negara Lain

Erick ingin ubah paradigma agar kekayaan alam digunakan oleh bangsa sendiri

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan operasi Pasar Murah sekaligus halal bihalal dengan warga Pasuruan di Gedung Harmoni, Pasuruan, Jawa Timur. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Indonesia, ucap Erick, diberkahi kekayaan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar.
Foto: dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan operasi Pasar Murah sekaligus halal bihalal dengan warga Pasuruan di Gedung Harmoni, Pasuruan, Jawa Timur. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Indonesia, ucap Erick, diberkahi kekayaan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Indonesia, ucap Erick, diberkahi kekayaan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar.

Saat awal-awal covid-19 terjadi, kata Erick, negara-negara maju yang memiliki kemandirian dalam sektor kesehatan memprioritaskan kebutuhan bagi rakyatnya masing-masing. Sementara Indonesia cukup tertekan mengingat 90 persen lebih bahan baku obat (BBO) masih impor dari negara lain.

"Artinya, kita sebuah bangsa yang diberikan kekayaan luar biasa, kadang-kadang kita belum sadar bahwa kita ini negara besar. Kekayaan dan market besar kita dari zaman dulu sampai sekarang hanya dipakai untuk pertumbuhan ekonomi negara lain," ujar Erick saat menghadiri undangan khotmil quran dan silaturahmi ulama se-Pasuruan Raya, Kamis (5/5).

Melalui BUMN, Erick mencoba mengubah paradigma tersebut. Erick menekankan SDA dan market Indonesia harus menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Beragam langkah ia tempuh, seperti membentuk ekosistem holding BUMN farmasi dan holding BUMN rumah sakit guna mewujudkan kemandirian kesehatan di masa mendatang.

Erick juga mendorong peningkatan budaya Akhlak dan kapabilitas generasi muda agar bisa bersaing dengan negara lain di era disrupsi digital. Untuk itu, Erick menyebut pondok pesantren (ponpes) memiliki peranan penting dalam menciptakan karakter yang akhlakul karomah untuk kebangkitan ekonomi umat dan negara.

"Karena, kepandaian tanpa akhlak akhirnya timbul kezaliman, kekayaan tanpa akhlak akhirnya timbul kerakusan. Kita harus menjadi bangsa mandiri, tanpa menyalahkan siapa pun, tanpa anti asing, kita harus intropeksi diri kita sendiri," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement