Kamis 05 May 2022 22:31 WIB

Tantangan Perfilman Indonesia di Masa Transisi dari Pandemi ke Endemi

Perfilman Indonesia diyakini bisa menjadi lokomotif pemulihan ekonomi

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi perfilman Indonesia. Perfilman Indonesia diyakini bisa menjadi lokomotif pemulihan ekonomi
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Ilustrasi perfilman Indonesia. Perfilman Indonesia diyakini bisa menjadi lokomotif pemulihan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Saat ini sektor ekonomi kreatif tengah menghadapi tantangan, yaitu bagaimana agar para pelakunya mampu beradaptasi dan semakin berkembang di masa peralihan dari pandemi ke endemi. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkeyakinan tingginya animo para sineas muda terhadap Family Sunday Movie (FSM) selama 3 periode sebelumnya, membuat, semakin optimis subsektor perfilman bisa menjadi lokomotif menuju tatanan ekonomi baru era pasca pandemi.   

Baca Juga

“Menghadapi tantangan ekonomi menuju endemi, bersama Presiden Jokowi kami berupaya menyiapkan para sineas muda agar bisa naik kelas. Ini yang kita harapkan dengan dibukanya FSM periode Mei,” ujar Sandiaga Uno, Kamis (5/5/2022) dalam keterangan tertulisnya. 

Apalagi FSM periode Mei ini dibuka bersamaan dengan Idul Fitri 1443 H. Karena itu, Sandiaga mendorong para sineas muda untuk memanfaatkan momentum lebaran ini sebagai titik balik bangkitnya semangat dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional dengan cara mendaftarkan karya terbaiknya di FSM.  

“Bersama tim FSM, kami ucapkan selamat Idul Fitri 1443 H, mohon maaf lahir dan batin. Selamat berkumpul bersama keluarga. Ayo, jadikan lebaran ini untuk membangkitkan semangat berkarya, temukan inspirasi dari kampung halaman, angkat kearifan lokal menjadi sebuah karya film pendek, dan ikut berkompetisi di FSM,” ucapnya. 

Lebih lanjut disampaikan Sandiaga, di era baru pasca pandemi ini, perlu kolaborasi yang melibatkan semua elemen untuk membangkitkan perekonomian nasional, termasuk para sineas muda. 

Semakin banyak sineas yang memproduksi film, akan semakin banyak pula peluang usaha dan lapangan kerja yang tercipta. Dengan begitu, proses pemulihan ekonomi juga semakin cepat terlaksana.  

Pendaftaran FSM periode Mei sudah dibuka mulai tanggal 2 Mei hingga 12 Mei mendatang. Kepada para sineas muda yang akan berkompetisi di FSM periode Mei ini, Sandiaga berpesan, “Melalui sinema yang berkualitas dan memenuhi kaidah film pendek, ayo, gali akar nusantara dengan berkarya #DiIndonesiaAja”, pesan Sandiaga. 

FSM merupakan salah satu program tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu yang disiapkan khusus bagi para sineas muda untuk berproses, memperluas jaringan, dan mendistribusikan karyanya.    

Film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan dan berhak menjadi nominasi pada Annual Awards FSM yang diselenggarakan pada November mendatang bersama film-film terpilih lainnya. 

Dengan banyaknya manfaat mengikuti FSM ini, Sandiaga berharap para sineas yang belum sempat berpartisipasi pada periode lalu, bisa mendaftarkan karyanya di bulan ini. Adapun informasi lengkap mengenai FSM dapat diakses melalui akun media sosial FSM dan familysundaymovie.com. “Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya,”  kata dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement