REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komisi Kesehatan Nasional mengatakan kasus baru virus korona di China Daratan pada Kamis (5/5/2022) kemarin bertambah 4.717. Sebanyak 4.340 di antaranya tanpa gejala.
Angka tersebut lebih rendah dari hari sebelumnya yang sebanyak 5.113 kasus. Sebanyak 373 kasus dengan gejala dan 4.740 tanpa gejala. Sementara kasus kematian bertambah 12 sehingga totalnya menjadi 5.153.
Hingga Kamis kemarin total kasus infeksi Covid-19 di China Daratan menjadi 218.945. Sebelumnya dilaporkan pemerintah Kota Shanghai melaporkan kasus kematian akibat Covid-19 di pusat finansial itu bertambah 13 pada Rabu (4/5) kemarin. Turun dari hari sebelumnya yang sebanyak 16 kasus.
Kota itu juga melaporkan 4.390 kasus infeksi tanpa gejala baru turun dari hari yang sebelumnya yang sebanyak 4.722. Sementara kasus dengan gejala bertambah 261 naik satu kasu dari satu hari sebelumnya.
Pada akhir bulan lalu Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial Covid-19 dengan menutup seluruh sekolah di kota itu. Ibu kota China tersebut berusaha mencegah penyebaran semakin meluas.
Biro Pendidikan Beijing memerintahkan semua sekolah untuk mengakhiri kelas tatap muka. Belum diketahui kapan belajar di sekolah kembali dilakukan, apakah sekolah menyediakan kelas daring atau mengizinkan siswa yang menghadapi ujian penting kembali ke kelas.
Sekitar 30 persen kasus infeksi baru di Beijing terjadi pada sekolah, klaster di enam sekolah dan dua taman kanak-kanak di Chaoyang. Warga yang tinggal di dua komplek perumahan di distrik Chaoyang, Beijing juga diminta tinggal di rumah. Sejumlah klinik dan bisnis juga ditutup.
Beijing bergerak lebih cepat dibanding kota-kota China lainnya dalam memberlakukan peraturan pembatasan sosial meski angka kasus infeksi rendah dan wabah masih dapat ditangani.