Jumat 06 May 2022 11:54 WIB

Wakil Presiden China Hadiri Pelantikan Presiden Baru Korsel

Perwakilan Jepang diaporkan juga siap hadir dalam pelantikan presiden baru Korsel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden China Wang Qishan berencana menghadiri pelantikan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada pekan depan.
Foto: AP
Wakil Presiden China Wang Qishan berencana menghadiri pelantikan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Presiden China Wang Qishan berencana menghadiri pelantikan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada pekan depan. Tim Yoon mengumumkan kehadiran perwakilan Beijing itu pada Jumat (6/5/2022).

Kehadiran Wang yang direncanakan ini muncul dengan sumpah Yoon untuk memperkuat aliansi Korea Selatan dengan Amerika Serikat (AS) dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal yang meningkat dari Korea Utara. Namun, Seoul pun tetap membuka diri dengan kemungkinan pengaruh Beijing di wilayah tersebut, meski negara itu memiliki hubungan yang cukup baik dengan Pyongyang.

Baca Juga

AS mengirim Douglas Emhoff sebagai kepala delegasi ke upacara pelantikan Yoon. Dia dijadwalkan tiba di Seoul pada 10 Mei. Pejabat senior urusan luar negeri dan keamanan tidak termasuk dalam delegasi AS. Presiden AS Joe Biden berencana mengunjungi Seoul minggu berikutnya untuk berbicara dengan Yoon.

Sedangkan menurut tim transisi kepresidenan Korea Selatan, perwakilan Jepang dan mantan Perdana Menteri Yukio Hatoyama akan menghadiri pelantikan tersebut. Tokyo juga diharapkan mengirimkan pejabat setingkat menteri, meski prosesnya belum selesai.

Yoon menjabat di tengah berbagai tantangan, termasuk keputusan Korea Utara melakukan tes senjata menjelang pelantikannya. Korea Utara menembakkan rudal balistik ke laut di lepas pantai timurnya dalam uji coba ke-14 yang diketahui tahun ini pada Rabu (4/5/2022). Tindakan itu terjadi usai pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji untuk mengembangkan kekuatan nuklir negara itu dengan kecepatan secepat mungkin.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement