Jumat 06 May 2022 13:07 WIB

Inggris dan Jepang Tanda Tangani Perjanjian Militer Pertama

Inggris dan Jepang akan bekerja sama untuk latihan militer bersama

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Militer Jepang
Foto: Reuters
Militer Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan PM Jepang Fumio Kishida menandatangani kemitraan defensif di Downing Street, Inggris, Kamis (5/5/2022) waktu setempat. Kedua negara akan bekerja sama untuk latihan militer bersama dan meningkatkan kerja sama untuk bantuan bencana.

Perjanjian tersebut adalah yang pertama antara Jepang dan negara Eropa di bidang pertahanan. Perjanjian juga mengikuti tinjauan terintegrasi kebijakan luar negeri dan pertahanan pemerintah Inggris yang diterbitkan tahun lalu. Inggris tahun lalu mengumumkan pergerakannya terhadap kawasan Indo-Pasifik.

"Kami di Inggris mengakui bahwa keamanan kami di Eropa tidak dapat dipisahkan dari pertahanan dan keamanan kolektif kami, di Asia-Pasifik, di kawasan Indo-Pasifik," ujar Johnson seperti dikutip laman BBC, Jumat (6/5/2022).

"Dan ada pembacaan langsung dari tindakan otokratis, kekuatan koersif di Eropa, hingga apa yang mungkin terjadi di Asia Timur. Dan itulah mengapa kami ingin bekerja lebih erat bersama," ujarnya menambahkan.

Jepang adalah anggota kelompok ekonomi terkemuka dari G7 dan bagian dari aliansi Barat yang membela Ukraina dan mengutuk invasi Rusia. Jepang ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan mengirim bantuan militer ke Kiev.

"Kedua pemimpin sepakat bahwa invasi barbar Rusia menandai berakhirnya periode pasca-Perang Dingin dan memiliki implikasi besar bagi stabilitas internasional yang lebih luas," ujar seorang juru bicara Downing Street.

Berbicara kepada para pemimpin bisnis Inggris di Guildhall London menjelang pertemuannya dengan Johnson, Kishida mengatakan Jepang akan menggunakan reaktor nuklir untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia. Sementara Johnson mengatakan, Inggris dan Jepang berfokus pada mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja yang sangat terampil dan memastikan kedua negara tetap menjadi negara adidaya teknologi.

Ia juga mengumumkan bahwa mantan Sekretaris Bisnis Greg Clark, MP Konservatif untuk Tunbridge Wells, sebagai utusan perdagangan baru Inggris untuk Jepang. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin makan popcorn dari Fukushima, untuk menandai pencabutan pembatasan produk makanan dari wilayah Jepang setelah bencana nuklir 2011.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement