Jumat 06 May 2022 14:46 WIB

Erick Thohir Imbau Publik untuk Dukung Pelaku UMKM Difabel

Dengan membeli produk, maka para pelaku UMKM difabel akan terpacu berkembang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pedagang difabel melayani pembeli di kedai Difabis Coffee & Tea, kawasan Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2021).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pedagang difabel melayani pembeli di kedai Difabis Coffee & Tea, kawasan Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau kepada masyarakat umum untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ddifabel dengan cara membeli produk yang dihasilkan.

"Yayasan BUMN untuk Indonesia sudah membantu, kini giliran masyarakat punya andil. Saya mengimbau kepada masyarakat umum untuk mendukung pelaku UMKM difabel dengan cara membeli produk yang dihasilkan," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Dengan membeli produk, maka para pelaku UMKM difabel akan semakin terpacu untuk terus mengembangkan produk mereka. Upaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus melibatkan seluruh sektor, terutama sektor UMKM. Oleh karenanya, sektor UMKM yang menguasai 97 persen porsi kekuatan ekonomi nasional harus makin berkembang dengan kekuatan pasar yang dimiliki dan tidak hanya menjadi objek pertumbuhan semata.

Terkait hal itu, Yayasan BUMN untuk Indonesia menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan berupa alat-alat produksi bagi pelaku UMKM yang dikelola penyandang difabel Jawa Timur. Penyerahan bantuan yang berlangsung di Gedung Harmoni, Pasuruan, Jawa Timur disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, dan Bupati Pasuruan H Irsyad Yusuf/Gus Irsyad.

Dalam kesempatan tersebut, Erick menyampaikan apresiasi atas kepedulian Yayasan BUMN untuk Indonesia terhadap UMKM difabel agar bersama-sama mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Direktur Eksekutif Yayasan BUMN untuk Indonesia Syafuan mengatakan para pegiat UMKM dari kalangan difabel harus diberi hak dan kesempatan yang sama. Apalagi kondisi setelah pandemi seperti sekarang, semua pelaku UMKM terdampak akibat menurunnya daya beli masyarakat.

"Kami berharap bantuan dalam bentuk alat-alat produksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan aspek kualitas dan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar bisa mengembalikan semangat dan daya juang mereka untuk bangkit," ujar Syafuan.

Selain bantuan pendanaan untuk membeli alat-alat produksi yang diserahkan kepada Muhammad Mabrur, salah satu perwakilan UMKM difabel, Yayasan BUMN untuk Indonesia juga memberikan bantuan beasiswa dan fasilitas penunjang pendidikan kepada Sandiani Sri Wahyuni, anggota IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama). Dalam upaya membangkitkan UMKM difabel tulang punggung ekonomi nasional tak hanya butuh pendanaan untuk membeli alat produksi atau pemodalan agar semakin berkembang.

Dukungan berupa pelatihan hingga pemasaran digital juga bagi pelaku UMKM dari penyandang difabel. Di era tekonologi digital seperti saat ini, para pegiat UMKM difabel akan lebih mudah menjalankan bisnis sepanjang menguasai pula teknologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement