REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris Saint-Germain (PSG) terus mengalami kerugian dalam kinerja keuangannya. Musim lalu, PSG melaporkan rugi sebesar 124,2 juta euro atau hampir Rp 1,9 triliun. Kerugian itu disebut-sebut karena pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi klub terhambat.

Dikutip dari Marca, Jumat (6/5/2022), angka-angka ini muncul dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (5/5/2022) waktu Paris, oleh Departemen Kontrol dan Manajemen Nasional (DNCG), sebuah badan pengawan Liga Sepak Bola Profesional (LFP). Badan itu menyoroti kemerosotan ekonomi yang dialami hampir semua klub Prancis, khususnya PSG.

Pada musim 2020/2021, PSG menyumbang 35 persen dari total kerugian seluruh tim papan atas, dengan membukukan kinerja keuangan negatif 646 juta euro. Beberapa klub mengalami kerugian jauh di bawah PSG, seperti Lyon (107 juta euro), Marseille (76 juta euro), dan Bordeaux (67 juta euro).

Di sisi lain, hak siar menunjukan tanda-tanda perbaikan dengan tumbuh 21 persen menjadi 835,7 juta euro, walaupun belum menyamai level musim 2018/2019. Dari sisi pengeluaran, juga mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen menjadi 1,24 miliar euro, dan kontribusi jaminan sosial sebesar 23 persen menjadi 346 juta euro.

Pemain profesional menyumbang 934 juta euro dari jumlah ini, meningkat 9 persen. Sementara 124,6 juta euro dikeluarkan untuk pelatih dan staf pelatih atau tumbuh 38 persen. PSG menghabiskan 503 juta euro untuk gaji staf (31,7 persen dari total klub papan atas), meningkat 21 persen dalam satu tahun.