REPUBLIKA.CO.ID NAJRAN -- Keberadaan pemukiman manusia di Al-Okhdodd, Najran, menjadi awal dari peradaban yang berkembang di Arabia Selatan, utamanya di titik perhentian paling penting di sepanjang rute perdagangan dupa kuno.
Dilansir di Arab News, Kamis (5/5/2022), area arkeologi Al-Okhdood membentang seluas 5 kilometer. Ia berada di tengah lingkungan perumahan yang terletak di Najran.
Kastil berbentuk persegi ini memiliki dua gerbang utama yang dihubungkan oleh koridor. Sementara di kedua sisinya adalah kamar dan sub-koridor.
Banyak simbol, tulisan dan gambar batu terukir di seluruh kastil. Di bagian timur laut situs ini terdapat batu kilangan granit besar yang digunakan untuk menggiling biji-bijian makanan di dalam pasar dan area masjid. Benda tersebut ditemukan pada 1996.
Penggalian dimulai di Al-Okhdood pada akhir abad ke-20. Para arkeolog menemukan banyak artefak dan kuburan, yang beberapa di antaranya berasal dari zaman SM. Sementara itu, beberapa artefak yang ditemukan di sisi selatan situs berasal dari periode awal Islam.
Benteng utama, Al-Hosn, berisi prasasti, gambar hewan dan manusia, serta nama-nama orang yang terukir di dinding. Para peneliti juga menemukan sebuah masjid yang berasal dari abad pertama Hijriah di sisi utara situs, di samping alat-alat batu yang digunakan manusia sejak Zaman Batu. Tembikar, kaca dan perhiasan yang terbuat dari perak, tembaga, serta emas juga ditemukan dalam penggalian tersebut.