Jumat 06 May 2022 16:06 WIB

Bengkel di Puncak Raup Rezeki karena Banyak Kendaraan Mogok

Bengkel motor dan mobil di sepanjang Jalan kawasan Puncak kebanjiran order

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengendara keluar dari kendaraanya ketika terjebak kemacetan di Ruas Tol Jagorawi saat menuju kawasan Puncak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Pengendara keluar dari kendaraanya ketika terjebak kemacetan di Ruas Tol Jagorawi saat menuju kawasan Puncak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sejumlah bengkel motor dan mobil di sepanjang Jalan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, meraup penghasilan karena banyak kendaraan yang mogok saat arus lalu lintas macet selama musim libur Lebaran. Banyaknya kendaraan yang rusak saat terjebak macet di kawasan puncak menjadi hal yang menguntungkan bagi para pengusaha bengkel tersebut.

Salah satu pemilik bengkel motor di kawasan Puncak, Ayi (35), mengaku banyak motor yang mampir ke bengkelnya untuk perbaikan selama musim Lebaran. "Sehari sebelumnya cuma 10 motor sekarang bisa 25 motor yang datang," kata dia kepada Antara saat ditemui di bengkelnya di Jalan Raya Ciawi-Cianjur, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Umumnya, pengendara motor datang karena kampas rem yang habis hingga ingin ganti oli. Beberapa ada yang ingin memperbaiki ban yang bocor ataupun kempes. "Kebanyakan sih ingin ganti oli ya. Mungkin karena motor orang biasa di jalan datar pas di jalan menanjak enggak ada tenaga jadi pada ganti oli," ujar Ayi.

Berkat kepadatan kendaraan saat masa libur lebaran, Ayi bisa meraup keuntungan hingga Rp 600 ribu per hari dari orang yang ingin ganti oli motor saja. Hal senada juga dikatakan Adino (32) pemilik bengkel mobil di kawasan Puncak. Dia mengaku sejak H+1 lebaran, banyak mobil mogok karena terjebak macet yang datang ke tempatnya.

"Kemarin pas hari Selasa itu banyak mobil yang ke sini. Kalau enggak salah ada enam mobil tapi kita hanya tangani tiga karena kebanyakan," kata Adino.

Rata-rata mobil yang datang ke tempatnya mengalami masalah yang sama yakni kampas kopling yang habis, overheat, hingga kampas rem yang habis. Sekali ganti kampas kopling pihaknya mengenakan biaya Rp 2,5 juta per mobil. Harga tersebut sudah termasuk jasa bongkar pasang mesin. Belum lagi biaya untuk mobil yang rusak karena over heat.

"Biasanya mobil overheat itu karena kurang air radiator. Mesin tetap menyala tapi pendinginnya enggak ada jadi mesinnya panas," kata dia.

Adino pun sampai saat ini masih disibukkan memperbaiki beberapa mobil yang rusak pada H+1 lebaran kemarin. Karena situasi ini, dia mengaku dalam satu minggu dapat meraup keuntungan sebesar Rp 5 juta.

"Sebelumnya mah sepi sekali. Cuma ada beberapa kendaraan doang sehari yang datang ke sini," ujar dia.

Adino menyarankan kepada para pengendara mobil yang ingin berkunjung ke Puncak untuk memeriksa kelayakan kampas kopling dan mengisi air radiator agar mesin bisa tahan lama jika terjebak macet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement