REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan tinggi gelombang di wilayah pantai barat selatan Aceh, sejak Jumat hingga Ahad (8/6/2022) diperkirakan berkisar antara empat hingga enam meter.
"Ketinggian gelombang laut mencapai enam meter ini sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran kapal penyeberangan," kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi SIM Banda Aceh, Zakaria, Jumat (6/5/2022).
Ia menyebutkan potensi terjadinya gelombang laut dengan ketinggian empat hingga enam meter tersebut berada di perairan pantai selatan Aceh, meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Pulau Simeulue, serta Aceh Singkil hingga Nias. Zakaria mengatakan tinggi gelombang laut di wilayah perairan selatan Aceh diperkirakan mencapai puncaknya pada Ahad (8/6/2022).
Selain membahayakan aktivitas pelayaran, tingginya gelombang laut tersebut juga sangat membahayakan keselamatan nelayan yang akan mencari ikan di laut lepas. "Bagi nelayan yang mau melaut, kami sarankan agar mencari ikan di sekitar pinggir pantai yang tidak jauh dari daratan. Karena kalau ke laut lepas sangat berbahaya," kata Zakaria.
Sedangkan, ketinggian gelombang laut untuk wilayah pantai barat Aceh meliputi Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya berada dalam level sedang yakni berada di kisaran 1,5 meter hingga 2,5 meter. Namun, untuk perairan Sabang, Banda Aceh dan Aceh Besar, sejauh ini masih normal berada di kisaran 0,5 meter hingga 1,2 meter.
"Yang lebih aman itu berada di wilayah pantai timur Aceh, sejak Pidie hingga Aceh Tamiang. Ketinggian gelombang hanya berkisar 0,5 meter hingga 1 meter," kata Zakaria.
Meski pun aman, ia meminta nelayan agar tetap waspada jika melaut karena saat berada di laut lepas, kondisi nelayan juga tergolong berbahaya apabila tidak berhati-hati.