REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan melakukan operasi pemantauan arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah. Operasi dikhususkan pada penerapan protokol kesehatan di Rest Area KM 101 B Cikampek-Palimanan (Cipali), KM 88 Purbaleunyi, dan KM 62 B Cikampek.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi mengatakan, sejauh ini penerapan protokol kesehatan para pelaku perjalanan darat arus balik berjalan dengan baik. Dalam pemantauan, petugas gabungan yang berjaga rutin memberikan imbauan kepada para pelaku perjalanan untuk tetap melaksanakan 3M, mulai selalu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Imbauan itu dilakukan melalui pengeras suara, pamflet, maupun spanduk tertulis yang dipasang di lokasi strategis di tempat istirahat. Di samping itu, petugas yang berasal dari BPBD Jawa Barat, BPBD Karawang, BPBD Subang, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Dinas Perhubungan, PMI, Orari, RAPI, Pramuka, dan relawan terkait juga membagikan masker kepada pemudik maupun pedagang di lokasi rest area.
"Dukungan pos pemantauan arus balik dan pelaksanaan penerapan prokes bagi para pelaku perjalanan darat berjalan baik dan lancar," kata Prasinta dalam keterangannya, Jumat (6/5/2022).
Prasinta memberikan apresiasi kepada seluruh petugas yang telah mendedikasikan waktu tenaga dan pikiran demi terjaganya protokol kesehatan di tengah arus balik yang mulai dilakukan oleh pelaku perjalanan.
"Kami memberikan apresiasi kepada seluruh petugas demi terciptanya mudik yang aman dan sehat dengan terus mengingatkan kepada para pelaku perjalanan agar tetap patuh prokes," kata Prasinta.
Prasinta juga berharap bentuk kolaborasi dalam penanggulangan bencana non alam dapat selalu terjalin dengan baik. Mulai sebelum, saat maupun pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi setelah terjadi bencana, termasuk di dalamnya seperti pemantauan prokes arus mudik-balik pada Idul Fitri tahun ini.
"Harapannya bahwa kolaborasi dalam penanggulangan bencana akan selalu terjalin baik pada saat sebelum terjadi bencana, darurat bencana dan pascabencana," kata Prasinta.