Sabtu 07 May 2022 00:25 WIB

Pemudik Harap Pelabuhan Alternatif Panjang Dapat Beroperasi Penuh

Pengoperasian Pelabuhan Panjang dinilai sangat membantu penyeberangan ke Jawa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (kiri) dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi (kanan) memberikan keterangan saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Rabu (4/5/2022). Kunjungan tiga menteri tersebut untuk mengecek langsung arus mudik dan arus balik Lebaran 2022, sekaligus meninjau kesiapan Kapal Motor Ciremai milik Pelni yang akan diperbantukan untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Ciwandan, Banten untuk mengurai penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (kiri) dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi (kanan) memberikan keterangan saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Rabu (4/5/2022). Kunjungan tiga menteri tersebut untuk mengecek langsung arus mudik dan arus balik Lebaran 2022, sekaligus meninjau kesiapan Kapal Motor Ciremai milik Pelni yang akan diperbantukan untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Ciwandan, Banten untuk mengurai penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa melalui pelabuhan alternatif berharap Pelabuhan Panjang, Kota Bandarlampung dapat beroperasi tidak hanya beroperasi pada arus balik Lebaran.

"Pelabuhan alternatif ini sangat membantu terutama bagi pemudik yang dari arah barat seperti Pringsewu, Lampung Tengah, Bandarlampung, dan lainnya," kata Okta salah seorang pemudik dari Lampung, di Bandarlampung, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia dioperasikannya Pelabuhan Panjang dapat mempercepat jarak tempuh ke kapal penyeberangan. Masyarakat terlebih yang memakai kendaraan roda dua tidak perlu jauh-jauh ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

"Ya kalau masyarakat dari timur misal Lampung Timur atau Lampung Selatan bisa melalui Bakauheni tapi dari arah barat bisa ke sini sehingga terurai kepadatannya," kata dia.

Hal serupa dikatakan oleh pemudik Lainnya dari Bandarlampung, Zainal. "Iya ini sudah sangat bagus karena kami bisa lebih dekat ke kapal penyeberangan, tak perlu jauh-jauh ke Bakauheni," kata dia.

Menurut Zainal, adanya pelabuhan penyeberangan di dalam kota akan meminimalisir tindak kejahatan di jalan saat turun dari kapal. "Kalau kita turun dari kapal malam, apabila di Panjang akan lebih aman karena ramai lampu ada. Kalau turun dari Bakauheni kan jauh, belum lagi jalan yang gelap. Tentunya bagi pemotor itu sangat berbahaya sehingga banyak pemudik menunggu pagi untuk lanjutkan perjalanannya," terangnya.

Namun apabila memang Pelabuhan Panjang nantinya akan dijadikan pelabuhan penyeberangan penumpang, fasilitas dan jadwal keberangkatan kapal harus diperbaiki dan diperbanyak. "Terutama jadwal sih. Di jadwal berangkat jam 12.00 WIB tapi sampai di sini tadi tidak bisa beli tiket untuk keberangkatan pertama karena sudah pul dan harus menunggu keberangkatan selanjutnya di sore hari," kata  Zainal.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pemudik pemotor semakin ramai datang ke Pelabuhan Panjang untuk melakukan perjalanan arus balik. Sementara itu, kapal yang baru berangkat pada Jumat hanya KM Ciremai dengan mengangkut 201 kendaraan roda dua dan 69 kendaraan roda empat dengan jumlah penumpang 689 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement