REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketersediaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok menipis Usai Lebaran Idul Fitri 1443 H. Hal tersebut dikarenakan permintaan cukup banyak namun pendonor tidak ada.
"Usai Lebaran, belum ada masyarakat yang melakukan donor darah," ujar Kepala Markas PMI Kota Depok, Imron Maulana, di Markas PMI Kota Depok, Jumat (6/5/2022).
Lanjut Imron, jika biasanya ratusan kantong darah tersedia di PMI Kota Depok, data per hari ini hanya puluhan kantong saja yang tersedia.
"Saat ini cuma ada 40 kantong darah, yang terdiri dari 10 kantong golongan A, enam kantong golongan B, 20 kantong golongan O, dan golongan AB empat kantong," jelas Imron.
Menurut Imron, menipisnya ketersediaan kantong darah yang ada lantaran saat ini masih suasana Lebaran. "Stoknya memang lagi menipis, biasanya sampai ratusan, mungkin karena masih suasana libur Lebaran, mudik, dan silaturahmi, sehingga belum banyak yang melakukan donor darah," ucapnya.
Imron menambahkan, sejak H+1 Lebaran PMI Kota Depok sudah kembali membuka layanan donor darah. "Hanya hari H Lebaran saja yang tidak, setelah itu kami membuka layanan donor darah seperti biasanya," terangnya.
Diutarakan Imron, karena permintaan darah terus terjadi, membuat pihaknya terus mencari cara agar kebutuhan darah dapat terpenuhi. Salah satunya, dengan membagikan bingkisan berupa paket sembako kepada masyarakat yang datang untuk melakukan donor darah.
"Kami bagikan bingkisan sembako kepada pendonor sebagai daya tarik, ini sudah kami lakukan sejak puasa hingga libur Lebaran berakhir," jelas Imron.
Selain itu, PMI Kota Depok juga menerapkan sistem donor darah pengganti (DDP). Sehingga, jika ada yang butuh darah, diminta mencari pendonor.
"Setelah libur Lebaran berakhir dan perkantoran mulai aktif kembali dapat dipastikan ketersediaan darah di PMI Kota Depok juga dapat semakin meningkat. Setelah perkantoran aktif, biasanya banyak yang mengajukan untuk melakukan donor darah sehingga setelah liburan berakhir stok darah juga akan banyak," pungkas Imron.