REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjamin ketersediaan vaksin antirabies (VAR) bagi masyarakat yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies selama tiga bulan ke depan.
"Vaksin anti-rabies cukup untuk tiga bulan ke depan bila melihat kasus gigitan hewan penular rabies selama ini dengan rata-rata pemakaian maksimal tujuh kiur per bulan," kata Pengelola Program Rabies pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat (6/5/2022).
Kabupaten Mukomuko saat ini memiliki stok vaksin antirabies untuk sebanyak 29 kiur untuk sebanyak 29 orang korban gigitan hewan penular rabies, bertambah dibandingkan sebelumnya sebanyak 12 kiur. Ia mengatakan, Dinkes belum lama ini mendapat tambahan bantuan sebanyak 17 kiur vaksin anti-rabies (VAR) dari pemerintah provinsi untuk 17 orang pasien gigitan hewan penular rabies.
Bara Lendra mengatakan, saat ini stok VAR untuk warga yang terkena gigitan hewan penular rabies sebanyak 29 kiur, dan stok VAR sebanyak ini mencukupi untuk tiga bulan ke depan. "Stok VAR yang ada sekarang ini dapat bertahan tiga bulan ke depan tergantung banyak atau tidak kasus gigitan hewan penular rabies di daerah ini," ujarnya pula.
Sementara itu, sebanyak 17 warga di daerah ini menjadi korban gigitan hewan penular rabies, jenis kucing, monyet, dan anjing, selama Januari hingga Maret 2022. "Sebanyak 17 orang warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies tersebut tersebar di sejumlah wilayah daerah ini," ujar Bara Lendra.
Sebanyak dua di antara 17 warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies jenis kucing dan anjing pada Januari 2022, tujuh warga pada Februari 2022 terdiri atas tiga orang terkena gigitan anjing, tiga orang digigit kucing, dan satu orang digigit kera. Sebanyak delapan warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies selama Maret 2022 terdiri atas tujuh kasus gigitan anjing dan satu kasus gigitan kucing.