REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Azmi Syahputra mengapresiasi kinerja tim Satgas anti begal besutan Mabes Polri. Tim Satgas ini ditempatkan di jalur mudik dari Banten hingga Lampung guna mengawal masyarakat selama mudik dan arus balik Lebaran 2022.
Azmi mengamati kasus begal di berbagai wilayah selama ini kian meresahkan masyarakat. Salah satu yang mendapat sorotan kasus di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana korban begal malah sempat jadi tersangka lantaran membunuh pelaku begal. Pada akhirnya, korban lolos dari jerat hukum usai mendapat perhatian Mabes Polri.
"Langkah kepolisian ini layak diapresiasi. Tim Satgas anti begal ini guna menjawab keresahan masyarakat sekaligus respon atas sikap masyarakat pada segala tindakan begal yang telah meresahkan," kata Azmi di Jakarta, Sabtu (7/5/2022).
Azmi mendukung satgas anti begal yang bergerak di wilayah rawan terjadinya kriminalitas. Ia berharap satgas begal terus menambah jam berpatroli serta memburu bandit jalanan agar masyarakat merasa aman. "Ini untuk mempersempit ruang gerak begal yang meresahkan masyarakat," ujar Azmi.
Azmi memandang momentum ini harus dimanfaatkan kepolisian dan seluruh stakeholder pengguna jalan untuk melawan dan menuntaskan segala mata rantai komplotan pelaku begal ini. Menurutnya, kegiatan sapu bersih pelaku begal dan komunitas kejahatan jalanan lainnya pantas dilakukan.
"Karenanya langkah kepolisian ini perlu disambut luas masyarakat sebagai momentum bentuk perlawanan bagi pelaku begal," katanya.
Satgas antibegal merupakan satuan yang dibentuk khusus untuk mengantisipasi adanya kejahatan begal. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan tim Satgas Anti Begal pada Lebaran 2022 ditugaskan untuk mengawal pemudik. Sebab pemudik menjadi sasaran yang rentan jadi korban begal.
Guna melaksanakan tugas tersebut, Satgas Anti-Begal ini memantau titik-titik rawan terjadinya kejahatan. Dengan adanya Satgas Antibegal masyarakat diharapkan tidak cemas dan takut sepanjang arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.