Sabtu 07 May 2022 11:48 WIB

Menhub: Baru 36 Persen Pemudik Mobil Pribadi yang Kembali dari Mudik Lebaran

Arus balik dikhawatirkan tetap tinggi meski telah dilakukan rekayasa lalu lintas

Polisi mengatur arus kendaraan saat penerapan jalur satu arah di gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Kepolisian menetapkan jalur satu arah atau one way antara pukul 14.00-24.00 WIB dari Tol Kalikangkung Semarang hingga menuju Tol Cikampek KM 72 untuk mengurai kemacetan lalu lintas pada arus balik pada H+3 Lebaran.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Polisi mengatur arus kendaraan saat penerapan jalur satu arah di gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Kepolisian menetapkan jalur satu arah atau one way antara pukul 14.00-24.00 WIB dari Tol Kalikangkung Semarang hingga menuju Tol Cikampek KM 72 untuk mengurai kemacetan lalu lintas pada arus balik pada H+3 Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik pengguna kendaraan pribadi yang kembali ke tempat kerjanya Lebaran ini baru sekitar 36 persen dari total perkiraan."64 persen sisanya belum kembali ke Jakarta atau Surabaya," kata dia usai meresmikan pengoperasian terminal bus di tiga daerah di Jawa Tengah serta pemberangkatan pemudik yang akan kembali ke tempat kerjanya di Semarang, Sabtu (7/5/2022).

Ia mengkhawatirkan jika hari ini atau besok lonjakan arus balik akan tetap tinggi meski sudah diberlakukan rekayasa lalu lintas, seperti sistem satu arah di jalan tol. Oleh karena itu, ia mengimbau pemudik menunda waktu kepulangan ke tempat kerja."Pulang Senin (9/5), Selasa (10/5), atau Rabu (11/5). Pemerintah sudah memberikan hak cuti," katanya.

Baca Juga

Ia berharap, pemudik menunda perjalanan balik sehingga bisa memperlancar arus balik Lebaran."Dari Semarang, Solo, Senin (9/5/ 2022) baru balik. Harapannya yang pulang tidak sampai 64 persen," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub Budi Karya juga meresmikan tiga terminal bus di Semarang, Solo, dan Purwokerto. Ketiga terminal tersebut, masing-masing Terminal Tirtonadi Solo, Terminal Mangkan Semarang, dan Terminal Bulupitu Purwokerto. Ia menjelaskan ketiga terminal tersebut keren dan berfungsi baik.

Menurut dia, salah satu penyebab keengganan masyarakat menggunakan moda transportasi bus karena kondisi terminal yang tidak terawat dengan baik."Keren, bersih, dengan konsep mal," tambahnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement