REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Patrice Evra mengungkapkan, kalau beberapa mantan rekan setimnya di West Ham mengancam hengkang, jika ada salah satu pemain di skuad mereka yang gay. Ia mengatakan kalau pesepak bola akan risih jika satu ruang ganti dengan laki-laki yang suka sesama jenis.
Karena itu, Evra menegaskan kalau pesepak bola pria tidak mungkin bisa bertahan jika ia menyukai sesama jenis. Hal ini memang bertentangan dengan kampanye Asosiasi Sepak Bola Inggris untuk memaksa banyak orang menerima kaum LGBT. Bahkan, bendera sepak pojok hingga ban kapten menggunakan warna pelangi, yang melambangkan LGBT.
Namun Evra, yang juga mantan pemain Manchester United tersebut, mengatakan kampanye yang dilakukan FA itu sebenarnya mendapatkan perlawanan dari beberapa pemain.
''Saya memberi contoh, ketika saya bermain untuk West Ham, seseorang dari federasi Inggris datang dan dia berkata 'kita harus menerima semua orang' dan sejumlah pemain mengatakan 'tidak, jika beberapa rekan setim saya gay, mereka harus pergi sekarang, saya tidak akan mandi (dengan mereka),'' ungkap Evra, dikutip dari Marca, Sabtu (7/5).
Pada 2018, penyerang AC Milan, Olivier Giroud, menyatakan kalau homoseksual tidak mungkin diterima dalam dunia olahraga. Menurutnya, di ruang ganti akan ada banyak laki-laki yang satu ruangan barang dan mandi bersama. ''Itu sangat sulit (diterima). Tapi itulahnya kenyataannya,'' ucap Giroud, yang saat itu masih pemain Chelsea.