Sabtu 07 May 2022 16:24 WIB

MUI Minta Umat Islam Waspadai Peringatan Hari yang Diklaim Kemerdekaan Israel

MUI mengajak umat Islam baca qunut nazilah pada hari Kemerdekaan Israel

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Israel. MUI mengajak umat Islam baca qunut nazilah pada hari Kemerdekaan Israel
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ilustrasi bendera Israel. MUI mengajak umat Islam baca qunut nazilah pada hari Kemerdekaan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan Indonesia khususnya umat Islam waspada terhadap peringatan kemerdekaan Israel. Seperti diketahui tanggal 14 Mei nanti merupakan hari penting bagi Zionisme Israel yaitu peringatan kemerdekaan Israel beriringan dengan terjadinya pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab Palestina pada tanggal 15 Mei 1948.    

"Pada saat itu diperkirakan ada 700 ribuan warga Palestina yang mengalami penderitaan yang sangat luar biasa, diusir, dibunuh, dan bahkan tidak sedikit perempuan yang diperkosa oleh kelompok Zionis ini," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (7/5/2022).   

Baca Juga

Atas tindakan tersebut, jutaan keturunan warga Palestina yang terusir berada di Yordania, Lebanon, Surian, Tepi Barat, dan Jalur Gaza ingin kembali ke Palestina dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

Dan hingga hari ini juga, otoritas Israel dan didukung oleh kelompok Yahudi ekstrem secara terus menerus menggunakan taktik dan pendekatan-pendekatan yang sangat biadab dan bengis berupaya merebut secara keseluruhan wilayah Palestina. 

"Pada 14 Mei beberapa hari yang akan datang kelompok Zionis dan didukung oleh otoritas Israel akan memperingati kemerdekaan dengan berbagai cara," ujaranya.

Pada peringatan itu, bendera dengan lambang Stars of David akan dipasang dan dikibarkan-kibarkan di mana-mana termasuk di tempat-tempat suci seperti Masjid Al Aqsa. 

Penyerangan terhadap Masjid Al Aqsa beberapa pekan yang lalu pada bulan Ramadhan dan penutupan pintu masjid diiringi dengan berbagai tindakan kekerasan tentara Israel terhadap Jamaah adalah cara yang dilakukan untuk mengkondisikan agar peringatan kemerdekaan berjalan dengan aman dan terkendali.

Sudarnoto mengatakan, bagi warga Palestina, kemerdekaan Israel 14 Mei sangat melukai dan karena itu hari pengusiran yang menimpa mereka pada tanggal 15 Mei adalah hari bencana atau Yaum an-Nakbah dan selalu diperingati oleh warga Palestina dengan memperkuat perlawanan terhadap Israel. 

Tanggal 14 dan 15 Mei yang akan datang akan menjadi hari-hari yang akan menimbulkan ekskalasi pertentangan. 

Sehubungan dengan itu, MUI sebagai organisasi Islam besar tempat berkumpulnya organisasi-organisasi Islam utama di Indonesia, menyampaikan catatan sebagai berikut.

Pertama, penetapan kemerdekaan bagi Israel adalah merupakan kekeliruan yang sangat fatal yang mendapatkan legitimasi dari negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika. 

Penetapan adanya negara Israel menjadi bukti nyata bahwa sebuah negara jahat telah didirikan dan dilindungi hingga hari ini. Negara-negara inilah yang menanggung dan memikul dosa besar yaitu dosa politik, dosa kemanusiaan, dosa hukum. 

Masyarakat internasional sangat mengerti bahwa tindakan jahat  Israel yang dilindungi ini justru menjadi salah satu pemicu ketidak amanan global. Negara-negara pelindung Israel terutama Amerika suatu saat akan menanggung penderitaannya sendiri atas kesalahan fatal dosa-dosa besarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement