Ahad 08 May 2022 00:15 WIB

Dokter Forensik: Hasil Autopsi Tahanan Polisi Tewas Butuh Tiga Pekan

Seorang tahanan di Satreskrim Polres Muna, Sulawesi Tenggara, meninggal di sel.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Dokter ahli forensik independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dr. Raja Alfatih Widya Iswara mengatakan, hasil sampel autopsi Amis Ando (45 tahun) akan keluar maksimal dalam waktu tiga pekan.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ilustrasi. Dokter ahli forensik independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dr. Raja Alfatih Widya Iswara mengatakan, hasil sampel autopsi Amis Ando (45 tahun) akan keluar maksimal dalam waktu tiga pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dokter ahli forensik independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dr. Raja Alfatih Widya Iswara mengatakan, hasil sampel autopsi Amis Ando (45 tahun) akan keluar maksimal dalam waktu tiga pekan. Amis Ando merupakan tahanan Satreskrim Polres Muna, Sulawesi Tenggara, yang meninggal di sel.

"Nanti (sampel) dikirim dulu ke Makassar, paling cepat dua, tiga minggu lah (hasil sampel keluar)," katanya usai melakukan autopsi jenazah korban di TPU Warangga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (7/5/2022).

Baca Juga

Tim dokter forensik independen UHO Kendari melakukan autopsi dengan pemeriksaan fisik. Lalu, membedah jasad dan memeriksa organ bagian dalam seperti paru-paru, jantung, ginjal, lambung, dan lainnya.

dr. Raja menyampaikan, sampel hasil autopsi almarhum Amis akan dikirim ke laboratorium forensik Makassar, Sulawesi Selatan untuk diuji. Kemudian, hasilnya akan diserahkan ke penyidik.