REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne mengatakan dia bertemu Menlu Kepulauan Solomon Jeremiah Manele untuk pertama kalinya. Pertemuan ini terjadi sejak pemerintah Solomon menandatangani pakta keamanan yang kontroversial dengan China.
Kepulauan Solomon kemudian setuju untuk menjadikan Australia tetap menjadi mitra keamanan pilihan. Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru telah menyatakan keprihatinannya tentang pakta keamanan itu. Sebab khawatir akan meningkatnya militerisasi Pasifik dan tumbuhnya pengaruh Cina di wilayah yang secara tradisional berada di bawah kekuasaan mereka. Rincian pakta tersebut memang belum dirilis.
Payne mengatakan pada Sabtu (7/5/2022) bahwa dia telah bertemu dengan Manele pada Jumat ketika dia transit melalui Australia. Dia mengatakan dia mengulangi keprihatinan mendalam pemerintah Australia tentang perjanjian keamanan dengan Cina, termasuk kurangnya transparansi.
"Kami sepakat bahwa Australia tetap menjadi mitra keamanan pilihan Kepulauan Solomon," katanya.
Payne menambahkan dia kembali menyambut jaminan Perdana Menteri Manasseh Sogavare bahwa Kepulauan Solomon tidak akan digunakan untuk pangkalan militer asing. Australia akan bekerja secara konstruktif dan hormat dengan keluarga Pasifik mereka.