REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah melaporkan kinerja pada kuartal I 2022. Dari sisi profitabilitas, laba bersih keempat bank pelat merah ini mengalami peningkatan secara signifikan.
Berdasarkan rangkuman Republika dari laporan keuangan empat bank tersebut, Ahad (8/5/2022), laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi paling tinggi. BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,22 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 78,13 persen secara year on year.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pencapaian laba perseroan tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku UMKM yang merupakan core business.
"Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.075,93 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I 2022 sebesar 6,65 persen," ujarnya.
Disusul, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 10 triliun pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 70 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dalam tiga bulan pertama 2022, perseroan menangkap momentum pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring berbagai inisiatif digital yang dilakukan perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital.
“Pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir,” ujarnya.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,96 triliun pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 63,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pencapaian laba bersih dihasilkan dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 7,3 persen yoy menjadi Rp 8,5 triliun. "Pencapaian pendapatan operasional bahkan tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi," ujarnya.
Terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 774,42 miliar pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 23,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 625 miliar.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pertumbuhan laba bersih perseroan ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional.
"Ditinjau dari sisi topline maupun bottom line, kinerja kami tumbuh menggembirakan. Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi,” ujarnya.