REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Hamas mengancam akan membombardir kota-kota di Israel. Ancaman tersebut muncul setelah Israel menyatakan akan membunuh salah satu pemimpin Hamas.
“Kami akan membakar kota-kota di pusat (negara) dan meluncurkan rudal ke Tel Aviv dan Gush Dan jika Israel bertindak atas ancamannya, yang melampaui imajinasi musuh,” kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, Sabtu (7/5/2022), dikutip laman Fars News Agency.
Pemimpin Hamas yang diancam akan dibunuh Israel adalah Yahya Sinwar. “Kami memperingatkan pendudukan Israel dan kepemimpinannya bahwa pembunuhan saudara kami Yahya Sinwar atau salah satu pemimpin perlawanan Palestina akan menyebabkan gempa bumi di seluruh Israel,” ujar Abu Ubaida.
“Kemungkinan pembunuhan Israel terhadap salah satu pemimpin perlawanan Palestina akan membawa bencana besar dalam sejarah rezim Zionis,” kata Abu Ubaida menambahkan.
Tokoh media Israel telah menyerukan pembunuhan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Kota Gaza. Seruan itu muncul setelah adanya serangan penikaman di pusat kota Elad pada Kamis (5/5) malam.
Beberapa dari mereka bahkan membawa ancaman itu ke media sosial. Mereka secara terbuka menyerukan pembunuhan Sinwar dan berharap dia mati saat berada di penjara. Anggota ekstremis Knesset (parlemen Israel) Itamar Ben-Gvir menyerukan pengeboman rumah Sinwar. “Pesawat-pesawat Angkatan Udara sekarang harus meluncurkan rudal ke rumah Yahya Sinwar, yang menyerukan serangan dengan senjata dan kapak, dan untuk membunuhnya,” kata Ben-Gvir.
Rezim Israel telah melakukan banyak pembunuhan tokoh Palestina sejak negara tersebut berdiri pada 1948. Pembunuhan para pemimpin perlawanan Palestina memuncak selama Intifada kedua, dalam upaya untuk menghentikan gelombang serangan di kota-kota Israel.
Rumah Sinwar pernah dibom militer Israel saat mereka terlibat pertempuran dengan Hamas pada Mei 2021. Namun serangan itu dilakukan saat dia tidak di rumah. Sinwar kemudian mengejek pasukan Israel dengan berjalan kaki di sekitar jalan-jalan Gaza.